Chapter 14

709 59 0
                                    

Sekolah hari ini kedatangan murid baru, katanya murid baru itu pindahan dari luar kota. Itulah yang didengar Adrian dari orang-orang yang sekolah, dan sepanjang jalan Adrian berjalan menuju kelasnya kedatangan murid baru menjadi topik hangat untuk dibicarakan.

Untuk kalian yang belum tahu, si kembar sudah dibebaskan dari hukumannya 1 minggu lalu. Dan sekarang Adrian sedang berjalan bersama si kembar menuju kelas Adrian, tentu saja si kembar yang inisiatif sendiri ingin mengantar walaupun tidak ngomong kepada Abangnya itu.

"Kenapa kalian ngikut abang, arah kelas kita kan beda" ucap Adrian menggerutu.

Tetapi Dian dan Deon hanya menganggap ucapan Adrian hanya angin lalu, Adrian melihat itu hanya bisa menghela nafas pasrah. Lalu melanjutkan perjalanan menuju kelasnya.

"Ohh iya katanya ada murid baru, kalian tau gak?" Ucap Adrian memulai percakapan.

"Tau" jawab singkat Deon.

"Emang berapa orang murid barunya? Kenapa semuanya pada ngomongin itu semua sih" tanya Adrian lagi.

"Tiga" sekarang dijawab Dian secara singkat.

"Huft, bisa gaksih jawabnya jangan satu kata doang" Adrian kembali menggerutu dengan tingkah si kembar

"Gak" si kembar berbarengan menjawab. Membuat Adrian yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas sabar.

Sesaat sebelum mencapai kelas, dan hendak membuka pintu, Adrian dikagetkan oleh seseorang yang ikut membuka pintu dari arah dalam. Alhasil kepala Adrian terjedot pintu dan hampir saja terjatuh ke belakang, yang untung saja segera ditahan oleh Deon. Melihat hal itu membuat si kembar menatap tajam seseorang yamg membuka pintu tadi.

Segera saja si kembar memeriksa keadaan Adrian, dan mengusap kepala yang tadi terkena pintu. Sedangkan seseorang yang membuka pintu itu adalah murid baru yang dirumorkan oleh banyak siswa siswi.

"Adrian?" Ucap murid baru tersebut yang membuat Adrian kebingungan.

"Huh? Lo kenal gue?" Tanya Adrian. Lalu menoleh ke arah si kembar.

"Kalian kenal dia?" Adrian kali ini menanyakan kepada si kembar.

Tetapi hanya dibalas dengan gelengan kepala secara berbarengan oleh si kembar tanda tidak mengenal orang yang saat ini berada di depan mereka. Sedangkan si kembar tidak memperhatikan orang yang ada di depan mereka, melainkan memperhatikan kening Adrian yang memerah akibat tadi terjedot pintu.

Murid baru tersebut hendak menjawab pertanyaan Adrian, tetapi Adrian segera ditarik si kembar.

"Ehh,ehh mau kemana?! Kelas abang ada didepan sana!" Protes Adrian kepada si kembar.

"Uks" jawab si kembar secara berbarengan dan singkat.

Lalu dari arah lain ada Bima, Candra dan Gibran yang baru saja sampai di kelas kebingungan dengan kejadian yang terjadi.

"Woi, Adrian mau dibawa kemana?!" Bima berteriak kepada si kembar, padahal jaraknya masih tidak jauh-jauh amat.

"Kalian, tolong izinin gue!" Adrian membalas dengan teriakkan lagi. Lalu dibalas oleh mereka bertiga dengan acungan ibu jari.

Sedangkan murid baru itu hanya menatap datar ke arah si kembar dan kembali masuk ke dalam kelas, diikuti oleh Candra, Bima dan Gibran dikarena sebentar lagi bel akan masuk mereka cepat-cepat masuk kelas.

Memang ada-ada saja, padahal masih pagi loh ini.

Adrian yang kini berada di uks hanya duduk berdiam diri di kursi yang ada diruangan itu dengan kantung es di dahinya yang dipegang oleh Dian. Sebenarnya Adrian ini merasa aneh dengan kelakuan si kembar ini, tapi yasudah lah memang mereka ini sudah aneh darisananya Adrian bisa apa.

Adrian Kyleis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang