Chapter 7

3K 239 7
                                    

       Hari silih berganti, hari ini adalah hari Sabtu yang dimana sekolah SMA maupun SMK libur. Kini Adrian yang masih bergelung diri diatas kasur dengan kata lain dia masih tertidur. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 08.15 yang dimana sudah menunjukkan waktunya menjalani aktivitas.

Tetapi dengan tiba-tiba pintu kamar Adrian diketuk dari luar yang membuat Adrian terbangun, Adrian bangun dari tidurnya untuk membukakan pintu. Adrian tadi malam mengunci pintunya di karenakan si kembar itu selalu masuk kamarnya ditengah malem untuk tidur dengan bersamanya. Si kembar pun akan bangun pagi-pagi agar tidak ketahuan oleh Adrian, tetapi Adrian tentu tau karena dia tidak tahan dengan suara dan juga pergerakan dikasur yang sangat terasa.

     Jadi dia kunci saja pintu kamarnya agar si kembar ini kalau mau tidur bareng itu harus meminta izin dulu, tapi karena gengsi mereka itu sangat tinggi jadinya hanya pasrah ketika Adrian mengunci pintunya.

      Semenjak kejadian dimana Adrian memeluk si kembar, Dian dan Deon semakin manja dan posesif terhadapnya tapi itu tidak membuat mereka menghilangkan sifat tsunderenya.

Kini Adrian sudah membuka pintu kamarnya dan terpampanglah tubuh tinggi menjulang setinggi ayahnya, itu adalah Pandu, abangnya.

" euhhh bang Pandu, ada apa? " Adrian berucap sambil mengusap matanya.

Melihat itu Pandu dengan sigap memegang tangan Adrian.

" Jangan di kucek matanya, nanti merah " Ucap Pandu lembut dengan wajah datar.

Kalian penasarankan dengan Abangnya Adrian ini, nah si Pandu ini sifatnya terbilang lebih terbuka atau tidak tsundere seperti Ayah dan dua Adik kembarnya Adrian. Pandu seperti ibunya yang memiliki sifat lembut tetapi tidak dengan wajahnya yang hanya bisa menampilkan raut datar atau itu hanya ketila dihadapan Adrian.

    Dan untuk Adrian sendiri, dia merasa belum cukup dekat dengan Pandu. Sebab kesibukkan tugas kuliahnya, yang membuatnya tidak ada dirumah jikapun ada hanya untuk sarapan pagi lalu makan malam dan tidur. Hari libur juga Pandu memiliki kesibukkan lain seolah-olah tidak ada waktu libur. Dan ini pertama kalinya Pandu libur dari sejak dia bangun dari pingsannya itu.

Adrian menatap Pandu dengan mata bulatnya, membuat Pandu mengacak-acak rambut Adrian yang memang masih berantakan.

" Mandi, habis itu sarapan di bawah " Ucap Pandu dengan tangan yang masih di atas kepala Adrian.

" hu'um, Iya bang nanti Ian kebawah " Adrian mengangguk mengiyakan ucapan Pandu.

    Setelah itu Pandu pergi kebawah dan Adrian yang kembali masuk ke kamar tentu saja untuk mandi.

Beberapa menit kemudian.....

  Adrian telah selesai dengan mandinya, kini dia sudah memakai baju santainya dan hendak jalan kebawah.

" selamat pagi " ucap Adrian.

Tetapi saat dia baru sampai disana yang dia lihat hanya Pandu seorang diri yang kini sedang memasak untuk dia dan dirinya.

" hmm, pagii " Pandu melihat dengan sekilas ke arah Adrian lalu melanjutkan acara memasaknya.

" Lohh, yang lain pada kemana, Bang? " tanya Adrian yang bingung.

" Ayah dan Ibu pergi pagi-pagi ada acara dan pulang nanti sore. Trus kalo Dian sama Deon main bareng temen mereka " jawab Pandu masih dengan raut datarnya.

" Oalahhh " Adrian manggut-manggut mendengar jawaban Pandu.

   Pandu sudah selesai memasak dan menu hari ini adalah ayam kecap dan juga sayur kangkung. Jangan salah meskipun Pandu jarang dirumah tetapi dia sangat mahir dalam hal memasak makanan rumah.

Adrian Kyleis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang