Chapter 6

3.2K 246 9
                                    

   Kini Adrian sudah selesai makan, dan masih ada sedikit waktu istirahat. Ia kemudian tiba-tiba mengingat bahwa dirinya belum mengenali teman-teman dari Adeknya.

" Ohh iya btw nama lo semua itu siapa? " tanya Adrian penasaran.

" kenapa mau tau nama temen kita huh " yang dibalas oleh Dian terdengar tidak terima.

" Abang kenapa mau tau nama temen-temen Dian sama Deon sih. Dian gak mau kalo nanti abang malah suka bareng mereka dan jadi jarang bareng sama kita berdua " batin Dian.

" karena abang ingin mempunyai banyak teman " jawab Adrian riang dan antusias.

" jadi nama kalian siapa?" Lanjutnya.

Teman-temannya Dian dan Deon yang memang ingin dekat dengan Adrian selaku abang dari temannya itupun langsung mengenalkan diri.

" kenalin bang, nama gue Wildain Gumantara" ucap temannya si kembar atau yang sudah kita ketahui namanya Wildain.

" gue Hisal Maneshapa " lalu dilanjut oleh Hisal dan yang terakhir.

" nama gue Jikro Briandia "

Temannya si kembar sudah memperkenalkan diri masing-masing, dan jangan lupakan ada satu teman sikembar yaitu Daffin yang sekarang ini sedang ada shift jaga UKS.

Setelah mereka berkenalan, dengan waktu yang pas sekali karena bel tanda masuk kelas sudah berbunyi. Adrian hendak pergi ke kelasnya langsung saja berdiri dan berpamitan dengan mereka. Jika kalian bertanya kemana temannya Adrian mereka sudah ke kelas duluan dari Adrian selesai makan.

" gue duluan ya adek-adek, kalian jangan bolos " ucap Adrian melambaikan tangannya lucu sambil berjalan ke arah kelasnya.

" abang gak boleh lucu-lucu bisa gak " batin sikembar sama.

Si kembar yang melihat abangnya sudah berjalan agak jauh langsung mengikuti Adrian. Teman-temannya sikembar pun sudah tak heran lagi dengan sikap si kembar, lalu mereka berjalan berlawanan arah dengan si kembar dan Adrian sebab memang itu arah kelas mereka dan si kembar juga harusnya bersama mereka.

Di sisi Adrian tentu saja dia menyadari adeknya itu sedang mengikutinya dibelakang meskipun jaraknya agak jauh.

Adrian merencanakan sesuatu, dia mulai memelankan jalannya secara perlahan dan si kembar tidak menyadarinya karena mereka berdua sangat fokus memerhatikan Adrian. Saat sudah dekat Adrian berhenti lalu berbalik.

" kalian berdua, sedang apa mengikuti abang huh? " ucap Adrian tiba-tiba dengan nada mengejek.

Mereka berdua terkejut ketika Adrian berbalik dan bertanya seperti itu. Dan gelagapan karena ketahuan sedang mengikuti Adrian.

" Siapa juga yang ngikutin lo, gak usah sok kepedean deh " ucap Dian dengan nada yang terdengar nyolot.

" iya lagian ngapain juga kita ngikutin elo bang, kek gak ada kerjaan aja " tambah Deon menimpali ucapan Dian.

" ohh, abang kira kalian ngikutin abang. Yaudah kalo gitu kalian aja yang jalannya di depan " balas Adrian.

Mereka berdua yang mendengar itu merasa lega karena Adrian percaya. Lalu menuruti Adrian untuk berjalan didepannya.

" maaf ya bang sebenernya kita khawatir gimana kalo abang sampe tersesat, kan abang sekarang ini amnesia " batin Dian.

" bang maafin Deon ya, kita sebenernya emang bener lagi ngikutin abang buat mastiin abang sampe kelas " batin Deon

Di perjalanan sudah banyak belokkan yang di lewati Dian dan Deon tetapi mereka tetap berjalan ke arah kelas Adrian.

Adrian juga menyadarinya bagaimana adeknya itu yang berjalan ke arah kelasnya. Dia juga sudah tau tata letak sekolah ini karena temannya itu.

Adrian Kyleis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang