Chapter 5

2.8K 244 6
                                    

Sesampainya didepan kelas, Bima langsung saja membuka pintu kelas dengan cara yang konyol seperti saat ini.

Bima sedang ancang-ancang untuk jungkir balik lalu setelah itu menendang pintu kelas hingga terbuka lebar. Anak-anak kelas kaget begitu pintu dibuka, menyadari kalo itu Bima mereka langsung biasa saja karena sudah tidak heran dengan kelakuannya yang ajaib itu.

" wassup guys " ucap Bima, untung saja dikelas masih belom ada guru. Tapi meskipun begitu Adrian yang melihatnya merasa malu ia akhirnya malah bersembunyi di belakang tubuh Gibran dan berpura-pura tidak melihat Bima, sedangkan Gibran hanya bisa menutup muka dengan telapak tangannya.

Oke sekarang Adrian mengerti kenapa Gibran memukul kepala Bima. Adrian berharap Gibran memukul lagi kepala Bima.

Kini mereka bertiga masuk kelas dan masih dengan Adrian yang bersembunyi dibelakang tubuh Gibran. Salah satu teman kelas yang melihat itu berceletuk.

" Gib, yang dibelakang lo itu siapa? " ucap teman sekelasnya itu atau kita panggil saja Candra Agustiano yang juga merupakan teman dekatnya Adrian. Sontak membuat anak-anak kelas juga menatap dengan penasaran pada seseorang yang ada di balik badan Gibran.

" Ohh ini si Adrian " Gibran membalas ucapan Candra. Hal itu juga membuat anak-anak kelas memalingkan wajahnya dikarenakan sudah tahu siapa orang dibelakang Gibran.

Adrian tentu mendengar namanya di sebut oleh Gibran yang membuatnya menengokkan kepalanya dengan muka dan tatapan yang berbeda dari Adrian dulu. Yang membuat Candra cengo kemana perginya muka datar nan dingin milik Adrian itu. Kini yang ada hanya muka yang menurutnya imut itu Adrian tunjukkan.

Muka Adrian itu sebenernya ganteng dan manis tapi lebih dominan manis jadi kelihatan imut. Mereka bertiga juga sebenernya baru lihat muka Adrian dengan jelas karena biasanya muka Adrian itu akan tertutup oleh hoodie nya, jadi yang kelihatan hanya dari hidung ke mulut karena Adrian juga kerap kali menundukkan kepalanya.

" Bim, Gib sini bentar, Yan gue bawa dulu mereka berdua ya " Candra meminta izin kepada Adrian yang membuat Adrian bingung kenapa pake izin segala emang di emaknya. Setelah itu Candra menarik kedua bahu temannya untuk dibawa keluar kelas. Tapi ada saja drama yang ditunjukkan terlebih dahulu.

" Ehh, Ehhh mau ngapain om, om mau ngapain om, TOLL...." itu adalah Bima yang langsung dibekap oleh Candra yang tadi merangkulnya, tetapi kini diganti dengan menyeret Bima lalu di ikuti oleh Gibran.

Tapi sebelum itu Gibran memberi tahukan terlebih dahulu dimana letak tempat duduk dirinya dan Adrian. Yaitu di pojok kiri dekat dengan jendela yang menghadap ke arah lapangan. Setelah itu Gibran memastikan dan melihat Adrian sudah duduk dengan tenang dengan memainkan handphonenya.

Diluar kelas kini Candra sedang bertanya-tanya kepada Bima dan Gibran tentang apa yang terjadi dengan Adrian.

" Bim, Gib gimana ceritanya Adrian bisa kayak gitu " Candra bertanya kepada Bima dan Gibran.

" kalo itu gue sebenarnya kurang tau, gue tau juga dari Bima. Coba lo, yang ceritain lagi Bim" Ucap Gibran sambil menepuk bahu Bima pelan.

Bima yang sedang melamun langsung terkejut ketika ditepuk oleh Gibran.

" Hah Hah gimana tadi? " Bima dengan tampang watadosnya menatap sok polos kepada Gibran dan Candra yang saat ini menatap datar dan malas kepada Bima.

" ceritain lagi tentang Adrian yang amnesia "
Gibran kembali berucap dengan sabar.

" Ohhh, ngomong daritadi kek " Ucap Bima. Minta dihajar emang, untung mereka ini Gibran dan Candra sangat sabar menghadapi tingkah Bima, jika tidak mereka sudah resign dari dulu untuk menjadi teman Bima.

Adrian Kyleis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang