chapter 3

4K 327 0
                                    

Keesokan harinya Adrian terbangun dari tidurnya bertepatan dengan Dian yang membuka pintu kamar Adrian.

" ohhh, udah bangun " ucap Dian yang sekarang ini menghampiri sang abang yang masih duduk di pinggiran ranjang tidurnya.

" kenapa... Dian? " Balas Adrian ada jeda sedikit karena masih sulit membedakan Dian dan Deon. Adrian sekarang ini masihlah mengantuk dia lalu menguap.

" suruh kebawah, sarapan bersama " ucap Dian yang sekarang ini sedang berada di hadapan abangnya sambil menatap abangnya yang sedang menguap lucu.

" aku gak tau Bang Ian nguap aja lucu banget " batin Dian gemas.

Adrian mendongakkan kepalanya guna menatap manik Dian yang saat ini sedang menatap dirinya. Dengan tatapan yang Adrian lontarkan kepada Dian seolah bertanya.

" emang ada yang aneh ya di muka gue "

Dian yang melihat tatapan sang abang pun langsung menjawab.

" muka abang jelek banget ada ilernya " ucap Dian membohongi Adrian.

Mendengar hal itu sontak membuat Adrian membelalakan matanya percaya akan kebohongan Dian dan berlari menuju kamar mandi dengan wajah yang memerah malu.

" anjirr cok malu banget, masa gue ileran " batin Adrian.

Disisi lain saat Adrian sudah didalam kamar mandi, Dian terkekeh kecil melihat tingkah laku Abangnya yang sekarang berbeda dengan yang dulu dan ia cukup menyukainya.

" lucu banget muka merah " batin Dian

Ceklek..

Adrian kini sudah keluar dari kamar mandi dengan wajah yang berseri. Adrian kemudian melihat Dian yang masih menunggu dikamarnya. Tentu saja dia bertanya-tanya kenapa Dian masih di dalam kamarnya.

" kenapa masih disini, Dian? " tanya Adrian

" emangnya kenapa kalo masih disini " jawab Dian ketus.

" ehhh, eum... gak papa sih, yaudah ayo kebawah " Adrian dengan raut wajahnya yang canggung dan bingung membuat Dian gemas.

" apaan sih nih bocah, dari kemarin ketus mulu jadi kesel gue " batin Adrian merengut.

Tanpa disadari Adrian, Dian melihat wajah merengut yang Adrian tunjukan sekilas.

" aku suka bang Ian yang menampilkan banyak ekspresi seperti saat ini " batin Dian.

Setelah itu Adrian dan Dian berjalan ke bawah menggunakan tangga untuk sarapan bersama.

Sedangkan dimeja makan..

" apa yang mereka berdua lakukan kenapa lama sekali? " tanya Tian.

Tak lama setelah berbicara seperti itu Adrian dan Dian datang bersama.

" akhirnya datang juga, apa yang kalian lakukan diatas hingga membuat kami harus menunggu? " ucap dan tanya Tian dengan datar.

" maaf yah, aku nungguin Bang Ian lama banget mandinya " ucap Dian memutar bola matanya malas.

Adrian yang di salahkan tak terima dong tapi Adrian hanya bisa menghela nafas sabar ajalah, orang sabar di sayang tuhan pikir Adrian.

" nih anak minta gue hantam, sabar aja gue mah. Padahal mah dianya yang nungguin gue " batin Adrian nelangsa.

" apa yang membuatmu begitu lama, Adrian?" Tanya Tian sambil menatap dengan tatapan yang intens kepada Adrian.

" tadi aku mandi dulu yah, maaf membuat kalian menunggu " Adrian dengan menundukkan kepalanya.

Adrian Kyleis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang