Chapter 16

243 26 2
                                    

Sejak kejadian tadi pagi, saat Adrian memotret murid baru itu. Kini Adrian sedang ditatap terus menerus oleh murid baru itu sejak istirahat pertama selesai. Agaknya dia marah terhadapnya karena memotret dirinya secara diam-diam, yahhh~ lagian siapa juga yang suka dipotret diam-diam oleh orang yang gak di kenal. Hanya para Artis dan seleb saja.

Adrian juga sudah tahu sekarang nama dari murid baru itu dia bernama Adrian Driananta, kita panggil saja dia Rian dan Adrian K. kita panggil saja Adrian.
Adrian menanyakan namanya pada tiga temannya itu tadi saat berada di kantin. Dan dua teman dari murid baru itu bernama Adein Harisanamala dan Nemaskia Fahwalata.

Hanya itu yang Adrian ketahui dari Bima, Candra dan Gibran. Adrian juga bertanya apakah mereka bertiga pernah mengenal tiga murid baru itu. Tetapi jawaban yang mereka ucapkan tidak sesuai ekspetasinya. Bima, Candra dan Gibran menjawab tidak mengenal ketiganya.

Back to time.......

Bell istirahat kedua sudah berbunyi. Hendaknya Rian ingin melarikan diri seperti tadi pada saat istirahat pertama. Tetapi si Rian itu lebih cepat darinya, dan kini sedang berdiri dihadapannya. Sepertinya dia akan terus mengikutinya. Hingga potonya dihapus oleh Adrian.

"Sekarang lo gak bisa kemana-mana, jadi hapus foto itu sekarang dan ikut gue" ucap Rian sambil bersedekap dada.

"Gue bakal hapus, tapi nanti besok" jawab Adrian menatap takut Rian.

Rian mengangkat dagunya sambil menatap Adrian dengan penuh intimidasi. Sedangkan dua teman Rian yaitu Adein dan Nemas hanya memperhatikan mereka berdua. Dan teman Adrian sedang menatap tajam ke arah Rian karena sudah membuat Adrian takut. Tapi di sisi lain mereka bertiga juga sadar bahwa ini bukan masalah mereka, semua ini tanggung jawab Adrian karena dialah yang membuat masalah pertama kali. Mereka ingin mengajarkan bahwa semua masalah harus dihadapi oleh dirinya sendiri. Sebab kita tidak tau kapan orang-orang akan meninggalkan kita hingga hanya tersisa kita seorang saja.

Masih dengan tatapan tajam Rian. Terlalu takut membuat Adrian pada akhirnya menyerah.

"O-oke gue hapus nih!" Ucap Adrian.

"Gue gak percaya, mana siniin hp lo!" Rian menengadah tangannya tanda meminta hp Adrian.

"Gak bisa gitu dong! Kan udah gue hapus"

"Kalo beneran lo udah hapus tu foto gue, lo gak akan nolak, Adrian!" Jawabnya sambil menyeringai.

Mendengar hal itu membuat Adrian mati kutu. Sehingga pada akhirnya Adrian memberikan hpnya kepada Rian dan langsung saja Rian menghapus foto-foto dirinya yang ada dihp Adrian.

Setelah menghapus semua foto yang ada di hp Adrian, Rian memberikan hp Adrian kembali dan langsung pergi begitu saja. Tetapi sebelum pergi Rian menyempatkan berbicara.

"Temui gue, pas pulang nanti di luar sekolah" begitulah ucapnya setelah itu pergi dan tentu saja di ikuti oleh kedua temannya.

Sekepergian mereka bertiga akhirnya Adrian bisa bernafas lega. Tetapi hanya seperkian menit sebab sekarang teman-teman Adrian melayangkan tatapan tajam tanda akan kebingungan.

"Apa yang sebenernya lo lakuin kepada murid baru itu, Ian?" Ucap Bima mengintimidasi.

Adrian menoleh perlahan ke arah Bima. Terlihat oleh Adrian saat ini Bima sangatlah menakutkan.

"Gu-Gue...." Adrian terbata-bata dengan wajah berkaca-kaca sehingga tercekat dengan suaranya karena menahan air matanya agar tidak keluar.

"G-gue fotoin dia diam-diam karena pengen tunjukin ke orang tua gue" ucap Adrian memaksa untuk berbicara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adrian Kyleis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang