Chapter 13

833 67 4
                                    

      Setelah kejadian kemarin malam, pada pagi harinya Adrian berangkat dengan sendirinya tanpa si kembar untuk pertama kalinya. Masih ingatkan si kembar dihukum karena kejadian kemarin malam, sebab itulah Adrian berangkat sendiri.

" akhirnya, hari-hari tanpa si kembar dimulai. Gak ada yang ganggu gue atau judes ke gue lagi" ucap Adrian sesaat setelah bangun dari tidurnya.

" oke waktunya mandi!" Lanjutnya ceria.

  Setelah mandi dan memakai pakaian sekolahnya. Adrian langsung saja turun ke arah dapur untuk melaksanakan sarapannya. Terlihat Bundanya yang sedang merapikan meja makan.

"Pagii Bundaa" ucap Adrian menghampiri Silvi lalu mencium pipinya.

"Pagiii" balas Silvi dengan senyuman hangatnya.

"Kayaknya kalo Bunda lihat-lihat, kamu hari ini seneng banget. Ada apa?" Lanjutnya.

"Heheh, gak ada. Cuma akhirnya gak ada yang ganggu Adrian lagi untuk 2 minggu kedepan" riang Adrian.

  Mendengar hal itu Silvi hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Nanti juga kangen sama kelakuan adekmu itu" ucap Silvi lagi.

"Gak, gak mungkin" jawab Adrian spontan sembari memalingkan wajahnya tanda tak terima.

Setelah perbincangan tadi datanglah Tian berbarengan dengan Pandu dan akhirnya mereka memulai acara sarapan mereka. Sesudah sarapan, Adrian berangkat bersama ayahnya.

Sesampainya disekolah disana ada teman-temannya Adrian yang sedang menunggu kedatangan Adrian.

"Tumben amat berangkat sama ayah lo" ucap Bima sesaat setelah melihat Adrian menghampiri mereka.

"Iyaa, adek gue lagi dihukum sama bunda gue" jawabnya.

"Lahh, dihukum kenapa?" Tanya Candra. Sedangkan Gibran dan Bima langsung saja menatap Adrian dengan mata penasarannya.

Langsung saja Adrian menceritakan kejadian kemarin malam, kepada mereka bertiga. Reaksi Gibran, Bima dan Candra begitu shock.

" bisa-bisanya adek lu ngelakuin kayak gitu" ucap Bima.

"Kalo gue jadi lu yan, udah gue bogem tuh anak" Candra berujar sambil memperagakannya.

Sedangkan Gibran hanya geleng-geleng kepala tanda tak percaya dengan kelakuan si kembar.

Setelah bercakap-cakap, bel tanda masuk berbumyi segera saja mereka berempat pergi ke kelas mereka. Dan pelajaran pun dimulai.

Skip.....

    Sekarang waktu pelajaran sudah habis, mereka berempat Adrian, Gibran, Bima dan Candra berniat untuk pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong, lapar.

Sesampainya di kantin mereka mencari tempat meja yang masih kosong dan ternyata suxaj tidak ada lagi yang kosong. Adrian kemudian melihat meja yang terdapat teman-temannya si kembar dan ternyata itu masih tersisa spot tempat yang cukup untuk 6 orang lagi.

    Adrian akhirnya menghampiri teman-teman si kembar diikuti oleh Candra, Gibran dan Bima.

Teman-teman si kembar yang menyadari kehadiran Adrian dan teman-temannya. Langsung saja menyapanya.

"Ehh, halo bang" Sapa Hisal yang pertama menyadari kedatangan kakak dari temannya itu.

   Yang membuat Wildain, Jikro, dan Daffin menoleh ke arah Adrian.

" Kita gabung sama kalian gapapa kan?" Ucap Adrian meminta izin terlebih dahulu.

"Boleh, bang! Duduk aja, selagi ada tempat" ucap Wildain, yang disetujui dengan anggukan kepala mereka.

Adrian Kyleis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang