"Makan apa Ji?" Saena menatap satu persatu kantin yang berjajar di depan matanya.
Jihan tampak berpikir, "emm gue mau mie ayam baso aja deh"
Saena mengangguk mengiyakan, "minumannya?"
"Es jeruk"
"Oke, kamu cari dulu tempat duduk dan tunggu ya!" titah Saena seraya tersenyum
Jihan menurut, kedua matanya menelusuri mencari tempat yang kosong. Akhirnya gadis itu menangkap tempat kosong yang berada paling ujung. "Duluan ya Na! Takut diambil orang" pamitnya membuat Saena mengangguk.
Beruntung penjual mie ayam itu kini berada di depan mata Saena, sehingga ia tidak harus lagi melangkahkan kakinya. "Bu, aku pesan mie ayam baso 2 ya"
"Baik, ditunggu ya!"
Gadis itu menggangguk seraya tersenyum dan duduk di kursi yang sudah disediakan. Ia menatap seluruh meja kantin yang sudah hampir penuh karena diisi oleh mahasiswa mahasiswi hingga akhirnya atensinya mendapatkan sosok Jihan yang tengah duduk menunggunya.
"Neng ini pesanannya udah" sahut penjual mie ayam, Bu Tina.
Setelah pesanan Saena terpenuhi, kini gadis itu berjalan menghampiri penjual minuman yang berada di samping penjual mie ayam.
"Bu pesan es jeruknya 2 ya!"
"Siap neng"
"Nanti aku ambil ya, aku mau simpan ini dulu" ucap gadis itu seraya mengangkat nampan yang ia bawa.
"Iya neng"
Saat Saena hendak berbalik arah untuk menuju meja yang tempati Jihan. Tiba tiba sesuatu terjadi, gadis itu-
Prangggg
Brukk
"Upss"
"Hahhh?"
"Ada apa itu?"
"Saena guys"
"SAENA" teriak Jihan kemudian menghampiri sahabatnya itu.
Tanpa Saena sangka, seseorang menabrak bahunya kuat. Ia sontak terjatuh dan bersimpuh di atas lantai, ditambah dengan panasnya mie ayam yang baru saja dimasak hingga pakaiannya pun sebagian kotor akibat bumbu mie ayam.
Mahasiswa mahasiswi yang tengah menyantap makan siangnya itu sontak terganggu. Sebagian mahasiswa mahasiswi berdiri dari duduknya untuk melihat langsung kejadian itu dan terpaksa harus menjeda makan siangnya. Penjual kantin yang berada di sana pun tidak kalah terkejutnya.
Alseder yang baru saja masuk ke kantin itu langsung mendapati Saena yang tengah bersimpuh di atas lantai seraya meringis kesakitan. Ia berlari sekencang mungkin menghampiri Saena, ke empat inti Georguz pun membuntuti Alseder.
"Aww, sstttttt" gadis itu mengangkat sebelah tangannya yang sudah berlumur cairan merah segar akibat tergores serpihan piring kaca.
"Saena? Lo gak papa' kan?" tanya Jihan memasang wajah cemas.
Gadis itu menggeleng pelan, "nggak Ji" jawabnya bohong.
"NA?" panggil Alseder setelah sampai di tempat kejadian kemudian berjongkok di samping Saena.
"Kak Alse?" lirih Saena.
Alseder mendongak, menatap seorang perempuan yang berdiri angkuh di hadapannya. "SHERA! Ini pasti gara gara lo' kan? Lo yang buat Saena celaka' kan?" murkanya.
Shera menutup mulutnya pura pura terkejut, "gue gak sengaja, Al" kemudian mulutnya melengkung ke bawah.
Rahang Alseder mengeras melihat Shera yang tengah memasang wajah tanpa dosanya, "LO PASTI SENGAJA" suara nyaring itu membuat seisi kantin terkesiap.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSEDER [Promise Of Love]
SonstigesAlseder Sayyan Maularos. Lelaki rapuh, Sang penakluk hati. Dia lelaki yang memiliki suatu keinginan, dan keinginan itu akan terpenuhi jika ia menepati janjinya dengan seseorang. Bukan hal yang mudah baginya, banyak halangan dan rintangan yang harus...