"Ribuan bintang di langit memang sangat mengagumkan. Tapi aku sudah terlanjur jatuh cinta dengan pesona bulan." -Saena Aura Zahratusita
•
•
•Alseder membuka pintu utama Maularos yang terbuat dari kayu jati itu hingga menampakkan ruangan yang cukup luas. Aroma khas rumahnya itu tidak pernah berubah, hanya saja penghuni rumahnya yang berubah. Suasana ruangan rumahnya pun kini sangatlah hampa, kini telah berubah drastis. Kedua matanya menelusuri setiap sudut ruangan mencari keberadaan sang Bunda, namun atensinya tidak menangkap sosok Bundanya sedikit pun.
Kaki jenjang Alseder bagaikan ditarik oleh magnet, lelaki itu melangkahkan kakinya pelan menuju ruang keluarga. Di mana sebuah kenangan indah terpajang di dinding dengan bingkai yang berukuran besar menaungi foto dirinya, Mita dan Reza.
Terlihat senyum manis dari keluarga kecil itu tampak. Saat itu Alseder tengah berusia 12 tahun, tepat saat dirinya berulang tahun. Foto itu adalah perayaan ulang tahunnya yang terakhir kali. Setelah ia mengetahui Reza memiliki keluarga lain selain keluarganyaa, di setiap hari ulang tahunnya ia tidak pernah lagi mendengar ucapan selamat dari Ayahnya. Bahkan jarang jarang Reza berada di rumahnya pada saat hari ulang tahunnya.
Alseder masih berdiri di depan foto itu, menatap dengan penuh arti. Hatinya terasa sakit sekali, hingga air mata sudah membendung. Ia menghembuskan napas panjang disusul dengan senyuman.
"Terimakasih Ayah perayaan ulang tahun saat itu menjadi kenangan yang indah, meski saat itu juga terakhir kalinya Ayah mengucapkan selamat ulang tahun untuk Alse" lirih Alseder dengan mata yang tidak teralihkan dari foto besar itu.
Alseder berbalik. Ia hendak menaiki tangga untuk menuju lantai dua, namun pintu kamar Bundanya yang sedikit terbuka berhasil mengambil perhatiannya lantas kedua kakinya berjalan menuju kamar itu.
Di ambang pintu kedua mata Alseder menyipit kala melihat Mita yang sedang meminum sebuah pil. "Bunda?" panggilnya seraya masuk ke dalam ruangan.
Mita menolehkan kepalanya menatap Alseder, lelaki itu bisa menangkap raut wajah Mita yang sedikit terkejut. "Alse kamu kemana aja?" kini raut wajahnya benar benar terkejut saat melihat wajah lebam pada wajah Alseder, "Al mukamu kenapa?" tanyanya lagi.
Alseder mencari botol obat yang diminum Mita barusan. "Bunda minum obat apa?" Bukannya menjawab Alseder malah bertanya balik. Entahlah hatinya merasa sangat was was, ia takut selama ini Bundanya menyembunyikan sesuatu terhadapnya.
"O-oh kamu lihat ya, i-ini vitamin Al" Mita menjawab dengan gugup, kemudian membuka genggaman tangannya dan menampakan sebuah botol kecil.
Lelaki itu tidak yakin, ia sontak meraih botol kecil itu dan langsung membaca tulisan label yang tertempel. Hingga akhirnya ia menghela napas lega, ternyata benar botol kecil itu vitamin untuk menjaga kesehatan tulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSEDER [Promise Of Love]
RandomAlseder Sayyan Maularos. Lelaki rapuh, Sang penakluk hati. Dia lelaki yang memiliki suatu keinginan, dan keinginan itu akan terpenuhi jika ia menepati janjinya dengan seseorang. Bukan hal yang mudah baginya, banyak halangan dan rintangan yang harus...