TWENTY THREE (TAKE ME)

3 1 0
                                    

Halo gyus

Bertemu lagi dengan author senja

Gimana kabarnya

˙˚ʚ(´◡')ɞ˚˙

HAPPY READING


clara, beserta teman-temannya. meminta izin kepada kepala sekolah dengan alasan urusan penting. tidak susah untuk mendapat izin dari sekolah siapa juga yang berani menentang mereka. terlebih kakeknya adalah pemilik sekolah.

orang tua mereka juga sedang sibuk-sibuknya dengan perusahaan yang mereka kelola. jadi mereka aman untuk menyelesaikan urusan mereka saat ini.

mereka tidak menunda lagi perjalanan mereka karena hanya akan membahayakan misi. terlambat sedikit saja bergerak nyawa mereka taruhannya. clara sudah menyusun rencana, vania pengatur strategi, rhea yang memberi arahan, greta yang mereka jadikan tameng karena anak itu dapat membaca situasi dengan cepat.

mengenai erlan, and the genk mereka ngikut aja ibarat kata mereka kayak jadi bodyguardnya sih.

🍄🍄🍄

el👨‍✈️
tungguin, gue gue otw

anda
Jangan lama-lama

el👨‍✈️
hmm

read

mereka berencana, kumpul dirumah darel. mengingat lebih dekat dengan kereta api ya akses menuju pulau xxxxx memang menggunakan kereta. lalu mereka harus naik perahu selama dua jam. jadi menghabiskan waktu selama enam jam perjalanan untuk sampai lagi pada tempat terkutuk itu. lama memang tapi apa boleh buat nasi sudah jadi bubur.

saat sedang dalam perjalanan menuju pulau itu. tepatnya dari dalam kereta kenapa mereka merasa ini jalur berbeda dengan jalan yang pernah mereka tempuh.

"guys, jalan ini kayak beda bukan jalan kayak pertama kali kita kesini!" seru greta mulai terlihat panik.

"lo, jangan nakut-nakutin gue anjing." umpat garvin terdengar serius.

"lo pikir, gue becanda di situasi kayak gini," ucap greta menahan kesal.

"lo lihat jalur belok kiri itu. itu gak ada saat kita pertama kali kesini."sambung greta.

" omg, jaringan hilang apaaan nih perasaan waktu dulu saat diperahu sama dipulau aja gak ada signal. "pekik vania mulai gemetar.

" tenang, tenang, jangan panik mungkin cuman sementara."pinta rhea mencoba menetralkan keadaan.

"kita tahu, ini bakalan terjadi jadi jangan terlalu terkejut." ucap clara setenang air dipalung mariana.

"makin menarik" ucap albert ambigu.

"maksud lo apaaan, " tanya vania.

"bukan apa-apa biasalah anak mami disuruh turun kehutan jadi ya..... gitulah." ujar garvin menengahi.

"ngak salah ngomong. lo tuh yang anak buaya," sahut greta mengejek.

"harusnya, kita gak kembali kesini gak sih." timpal darel.

"lo, ngomong sih gampang aja rel. tapi gimana sama permainan gila itu kita gak bakalan pernah terlepas," jawab greta menjelaskan.

"kembali, salah ngak kembali lebih salah lagi." ujar garvin dramatis.

kereta melaju, dengan kecepatan sedang melewati hutan-hutan belantara. hari sudah mulai petang, kampung tempat berhentinya kereta sudah mulai dekat. tapi kenapa makin kesini laju kereta makin pelan seolah kehabisan bahan bakar. dan mereka juga baru menyadari bahwa hanya mereka penumpang yang menaiki kereta itu.

hawa semakin dingin, disusul dengan hujan yang datang membuat suasana semakin menegangkan.

"ini bener jalannya gak sih?" tanya greta cemas.


"gak mungkin salah, ini udah bener kok sama rutenya." jawab erlan selaku ketua yang menyewa kereta.

"kenapa, gak sampek-sampek sih udah mau sore juga perasaan gak butuh waktu selama itu deh," gerutu vania.

"sabar,!!!" pekik erlan.

"bentar, lagi pasti sampek kok. dimaps sih gitu." ujar garvin melihat maps digogle.

saat tengah, terjadi adu mulut antara remaja-remaja itu. tiba-tiba, lampu kereta mati bersamaan dengan kereta yang berhenti seketika embuat mereka terdiam seketika. semua menjadi panik sendiri.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaa," teriak greta ketakutan.

"guys, tenang kita cari jalan keluar sama-sama. ada yang gak beres sama kereta ini." instruksi erlan.

mereka berjalan, kearah pintu kereta berniat untuk keluar tapi ternyata sudah terkunci dari luar. siapa yang ingin mempermainkan mereka disaat genting seperti ini.

"semuanya, mundur. gue mau pecahin nih jendela" ujar erlan memberi aba-aba.

BRAAAAKKKKK......

BRAAAAKKKKK..........

BRAAAAKKKKK.............

setelah selesai memecahkan kaca jendela dengan sikunya. hingga menyebabkan siku erlan sedikit berdarah. erlan menyuruh keluar teman-temannya terlebih dahulu melewati jendela itu. terakhir membantu clara keluar lalu dirinya.

"tadi gue lihat, orang kabur lan kabur kehutan. kayaknya itu sopirnya deh" kata greta seraya menunjuk kearah hutan.

"kita, mau kemana sekarang? udah hampir malam nih,"tanya rhea meminta pendapat.

"kayaknya, desanya gak jauh lagi deh dari sini. kita terpaksa harus jalan kaki." ujar vania memberi arahan.

mereka mengikuti setiap arahan yang diberikan oleh vania. dipandu oleh rhea juga. tak terasa mereka sudah berjalan begitu jauh. keringat sudah menghiasi dahi mereka demi sampai pada desa itu.

🍄🍄🍄🍄🍄

Next chapter

Gimana chapter ini gyus

Semoga suka😊

Vote+komen+share

Jangan lupa follow

Baca elit
Vote sulit

Gumawo yoerobunヾ(^-^)ノ

Dapat salam dari bini jaemin🐷

Bye chingu🐽

PUZZLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang