SIXTEEN (AGAIN)

3 1 0
                                    

Halo gyus

Bertemu lagi dengan author senja

Gimana kabarnya

˙˚ʚ('◡')ɞ˚˙

HAPPY READING

mereka membuka kotak tersebut, dan tercengang melihat isinya. yang hanya sepucuk surat dengan noda darah bertuliskan.

USAHA YANG BAGUS NAMUN TIDAK SEMUDAH ITU

darel menggeram kesal. mereka sudah benar-benar muak dengan si pelaku yang menjadi pengecut tanpa mau menunjukkan wajahnya.

"cuihhh, dadar pengecut. KELUAR LO SINI HADAPIN GUE BANGSAT," teriak darel didepan rumah tersebut.

"KALAU LO BERANI TUNJUKIN MUKA LO NANTI MALAM DITAMAN MAWAR JAM 12." teriak vania tak kalah keras.

setelahnya, mereka bergegas pergi dari sana dengan perasaan yang kacau. mereka memutuskan untuk pergi kebascame mereka untuk membicarakan tentang rencana yang akan mereka susun.

🍄🍄🍄

"menurut lo van, apa motif dia neror kita ngak mungkinkan kalo ngak ada alasannya?"tanya darel serius.

" dia pasti punya dendam, tapi caranya murahan banget."jawab vanya santai.

"satu hal yang pasti, dia punya orang dalam. ngak mungkin dia ngelakuin ini sendiri" timpal rhea.

"udah sih makan aja dulu" ujar garvin tiba tiba-tiba datang membawa makanan.

"makan aja, kerjaan lo" sahut erlan malas.

"gini, gini, kita tuh lagi hadepin penjahat. so kita harus banyak makan biar kuat," nasehat garvin sia-sia.

"bawel lo, kayak emak-emak kompleks" ucap vania.

"mungkin, kalian punya dosa kali sama tu orang makanya dia balas dendam" ujar garvin dramatis.

"dosa lo tuh, banyak bikin anak orang hamidun." Jawab vania asal sambil mencomot cemilan yang dimakan garvin.

"kalian bisa gak sih, gak kayak tikus sama kucing, "ujar rhea.

" stop gays,"sahut albert datar.

"kapan lo, datang kupret." tanya garvin namun hanya dianggap angin lalu oleh albert.

"ok, jadi siapa aja yang bakalan dateng nanti malam ?" tanya erlan.

"gue"

"Gue"

"Gue"

"Ok jadi semuanya ikut bagus deh"

"lo yakin dia bakalan dateng van?" tanya garvin.

"dia pasti dateng tenang aja"ucap vania.

" gue cabut dulu, mau kerumah sakit, "ucap erlan.

" ehkkmm... yang mau jagain ayang"goda garvin.

erlan pergi dengan senyuman tipis. tidak semua orang menyadari senyumannya itu.

🍄🍄🍄🍄

tibalah, malam yang mereka nantikan. sebelum berangkat ketaman yang mereka sebutkan tadi mereka memutuskan untuk pergi kerumah sakit terlebih dahulu. terlebih, mengingat keadaan teman-temannya yang sudah dipermainkan dalam teror tak beralasan ini.

mereka frustasi, apa dosa mereka? sampai peneror itu meneror mereka apa salah mereka hingga mendapat karma yang tak berujung seperti ini.

frustasi, sudah pasti. jika ada yang menanyakan keadaan greta maka jawabannya adalah dia baik-baik saja walaupun sempat mengalami pendarahan dan membutuhkan donor darah akhirnya dia selamat karena cepat dilarikan kerumah sakit.

waktu berlalu, dengan begitu cepat. tak terasa malam pun tiba. dengan wajah serius mereka mendatangi taman mawar yang mereka sebutkan tadi.

Tutttt...

"halo, darel"

"....... "

"kami udah disini, lo kesini aja"

"...... "

"ok, gue sampein keteman-teman"

Tutt...

"gyus, sini dulu deh!" seru darel.

"kenapa?" tanya vania.

"

erlan pesen, kalo kalian ada yang bawa senjata tajam mending buang deh itu aja sih" ujar darel menjelaskan.


🍄🍄🍄🍄

Next chapter

Gimana chapter ini gyus

Semoga suka😊

Vote+komen+share

Jangan lupa follow

Baca elit
Vote sulit

Gumawo yoerobunヾ(^-^)ノ

Dapat salam dari bini jaemin🐷

Bye chingu🐽

PUZZLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang