TWENTY (HURTFUL)

2 1 0
                                    

Halo gyus

Bertemu lagi dengan author senja

Gimana kabarnya

˙˚ʚ('◡')ɞ˚˙

HAPPY READING

"𝙰𝚙𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚑𝚒𝚛 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚜𝚎𝚋𝚞𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚐𝚊𝚐𝚊𝚕𝚊𝚗" 𝙱𝚢 𝚊𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛.

17 𝙹𝚊𝚗𝚞𝚊𝚛𝚒 2024

benarkah, naumi tidak salah dengar. atau apa ia yang budek. seorang darel minta maaf saat biasanya darel akan memaki seseorang yang telah mengganggunya.

"Apa, gue gak salah denger?" tanya naumi memastikan.

"iya, gue minta maaf. gue beneran tulus"jawab darel menyakinkan.

"sejak kapan lo berubah"

"gue, udah insyaf. gue ngaku salah dan pengen perbaikin semuanya," jelas darel panjang lebar.

"semudah itu. lo ngomong"ucap naumi dengan tatapan sendu." maaf lo gak bakal balikin mama gue"sambung naumi dengan pandangan berkaca-kaca.

"lo, bisa berdamai dengan keadaan nau." nasehat darel.

"sejak kapan, lo peduli sama kehidupan gue. dan lo pikir gue bakal terbuai sama kata-kata lo"

naumi lari, dalam keadaan menangis. tidak ada yang bisa mengerti dirinya. ia lelah ia butuh sandaran. ia butuh rumah tempat dimana dia bisa berbagi segalanya. apakah ia dilahirkan hanya untuk menderita. ia juga ingin seperti orang lain yang hidup bahagia tanpa beban tapi kenapa rasanya sangat sulit mendapatkan semua itu. naumi juga manusia biasa yang punya rasa sakit.

darel hanya memandangi kepergian naumi dengan tatapan nanar.

"satu kesempatan aja nau," batin darel.

naumi berada ditoilet umum. menumpahkan isak tangisnya yang tak bisa tertahan lagi.
masih teringat jelas diingatannya bagaimana luka fisik yang diberikan ayahnya ketika masih kecil.

Flashback on

Naumi kecil, berlari bersembunyi dari ayahnya yang ingin memukulnya dengan kayu besar yang biasa ibunya gunakan untuk memasak.

"dimana kau, anak sialan." teriak andi dari kejauhan.

naumi meringkuk, dibalik pohon besar yang berada dibelakang rumahnya. ibunya sedang memulung makanya tidak ada yang melindunginya. anak malang itu sudah terisak dengan tangan kecil yang membekap mulutnya agar tidak terdengar suaranya saat menangis.

"Disini, kau rupanya" Murka andi dengan senyum memperbaiki.

andi menarik pergelangan tangan naumi dengan kasar membuat gadis kecil itu berteriak kesakitan.

"jangan ayah, hiksss..... hiksss..... sakit" racau naumi.

"kau sudah kurang ajar tidak memberi tahu dimana uang ibumu... dimana uang ibumu..... " bentak andi dengan kasar.

"cepat katakan, atau kubunuh kau bersama ibumu."

"aku tidak tahu ayah. dimana ibu menyimpan uang jangan pukul aku hikksss.... hiksss... " jawab naumi meminta belas kasihan.

BRAAAKKKKKKK

BRAAAKKKKKKK

"cepat katakan, sialan." paksa andi seperti orang kerasukan.

"ampun ayah.. Hiksss... Hiksss... Ampun," mohon naumi.

BRAAAKKKKKKK

BRAAAKKKKKKK

andi yang sudah, hilang kendali pun semakin memukul naumi tanpa belas kasihan sedikit pun. seperti orang kerasukan jin. naumi kecil hanya menangis meratapi nasibnya yang malang.

Flashback off

Jam pulang sekolah, sudah berbunyi lima belas menit yang lalu. sekarang vania dan rhea berniat menjenguk greta dan clara dirumah sakit mengingat greta yang sudah siuman. mereka diberitahukan oleh mama greta. sebelum pergi mereka berniat membeli sesuatu untuk buah tangan.

kini, mereka telah tiba dikoridor rumah sakit yang ditempati oleh greta maupun clara. tak banyak yang berubah dengan keadaan clara.

"rhe, greta masih ingat kita gak ya?" tanya vania konyol.

"ya, ingatlah lo kira dia amnesia." jawab rhea.

"bisa ajakan, dia jatuh dari tangga lo kepalanya kayak kebentur gitu," ucap vania.

"udah deh, ngak usah banyak drama." balas rhea malas meladeni ocehan unfaedah dari vania.

"yeee, lo mah gak asik" ucap vania pelan.

Next chapter

Gimana chapter ini gyus

Semoga suka😊

Vote+komen+share

Jangan lupa follow

Baca elit
Vote sulit

Gumawo yoerobunヾ(^-^)ノ

Dapat salam dari bini jaemin🐷

Bye chingu🐽

PUZZLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang