Bab 1 - Meteor Di Langit Sore

7 1 0
                                    

Takdir setiap manusia memang telah ditentukan sejak mereka lahir, tetapi dengan bekerja keras kita dapat mengalahkan takdir."

Uzumaki Naruto

.
.
.

*****

     Ribuan tahun yang lalu, cahaya purnama merah memancar dengan intensitasnya, menciptakan kontras yang menakjubkan dengan kegelapan hutan yang tergenang oleh air merah yang mencemaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Ribuan tahun yang lalu, cahaya purnama merah memancar dengan intensitasnya, menciptakan kontras yang menakjubkan dengan kegelapan hutan yang tergenang oleh air merah yang mencemaskan. Di tengah-tengah gemuruh jeritan sekarat dan tiupan angin liar dari selatan, suasana medan perang di malam musim dingin terasa begitu mencekam, seolah-olah alam itu sendiri merintih dalam kegelapan.

Pemandangan yang mengenaskan dimana mayat-mayat berserakan dalam keadaan tragis, genangan darah yang berceceran, bau menyengat yang menusuk hidungnya, dan raungan kesakitan yang terus bergema di telinganya.

Namun di tengah keheningan yang mencekam, ada keajaiban yang muncul. Dua belas siluet anggun berdiri di antara awan gelap yang mengelilingi mereka, seolah-olah mereka adalah penjaga semesta yang menghadapi kegelapan. Mereka adalah "Dua Belas Bintang" yang terkenal, dan keberadaan mereka menghadirkan sinar harapan di tengah ketakutan. Aurora warna-warni memancar dari tubuh mereka, memperlihatkan kekuatan dan semangat yang membara, seolah-olah api suci yang melindungi jiwa-jiwa pejuang di medan perang yang gelap gulita.

SRETT..

Sabetan pedang dengan kilauan cahaya ungu mengarah pada musuh yang membuatnya terbelah dengan darah segar mengalir deras bagaikan hujan.

Mata yang terarah tajam yang memancarkan perasaan kecewa, sedih dan marah yang bercampur menjadi satu ke arah kejauhan dalam kegelapan, memicu keinginan yang tak terbendung untuk menaklukkan apa pun yang menghadangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata yang terarah tajam yang memancarkan perasaan kecewa, sedih dan marah yang bercampur menjadi satu ke arah kejauhan dalam kegelapan, memicu keinginan yang tak terbendung untuk menaklukkan apa pun yang menghadangnya.

"Minna kita harus tetap bertahan!!" serunya.

Kesebelas gadis lainnya melirik sekilas. Semangat mereka menjadi meningkat. "YA!!"

TAP...

TAP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Twelve Maidens RevivedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang