"Guru yang baik akan menghasilkan murid yang baik, itulah guru yang berhasil."
Jiraya
ooOOoo
"Target ditemukan. Arah barat daya. Berjumlah lima orang." kata Milda dengan Byakughan miliknya.
Nia menyeringai, "Bagus."
Riska menghela nafas panjang. Dirinya tidak menyangka bahwa hari-hari yang telah mereka jalani semenjak hari itu merubah kehidupan mereka. Kehidupan yang sebelumnya ia selalu anggap dirinya dan teman-teman ku sebagai orang biasa. Seperti remaja kebanyakan, hari-hari kami dipenuhi dengan rutinitas sekolah, tugas-tugas, dan sesekali nongkrong bersama. Tak ada yang istimewa. Seperti remaja pada umumnya.
Namun, semuanya berubah pada hari itu. Dan mimpi-mimpi aneh yang selalu menghantuinya setiap malam yang membuatnya hampir terjaga. Karena dalam mimpi tersebut terasa seperti kenyataan.
Selain itu perasaan rindu, sedih dan bahagia yang menjadi satu saat mereka pertama kali bertemu tak pernah ia lupakan.
Namun yang pasti ia tahu bahwa mereka tidak lagi bisa menganggap diri mereka sebagai orang biasa.
Lagi-lagi Riska menghela nafas panjang. Rasanya begitu lelah. Dia merasa prihatin dengan nasibnya yang malang. Bagaimana tidak, dia terpaksa harus satu kelompok dengan kedua temannya ini. Ditambah lagi dengan keadaan mereka yang semakin terdesak.
Mereka berada di dalam hutan untuk menjalankan misi pertama mereka. Misi yang awalnya tingkat C yaitu mengatasi masalah tanggul sungai yang telah kering selama enam bulan terakhir di desa Sabishī berubah menjadi misi tingkat A.
(Sabishī : Sunyi)
Karena sekelompok orang yang berkedok sebagai Sekai no kyūseishu (penyelamat dunia) ini sebenarnya adalah kelompok penjahat dengan niat mengumpulkan 12 No hoshi no hikari² (cahaya 12 bintang).
12 No hoshi no hikari sendiri yang menurut rumor adalah kumpulan dari 12 chakra yang bisa membuat orang yang memilikinya mempunyai kekuatan yang setara dengan dewa. Oleh karena itu banyak kelompok yang menginginkannya.
Namun untuk mendapatkan 12 no hoshi no hikari ini tidaklah mudah. Ada yang mengatakan mereka harus menukarnya dengan harga yang sangat mahal. Dengan kata lain mereka membutuhkan banyak tumbal untuk memperolehnya.
Riska mengepalkan keduanya tangannya dengan erat, gadis itu sudah berulang kali menyarankan kepada dua temannya untuk mencari bantuan, namun semua itu tak dihiraukan. Ia menyesal, ingin sekali ia pindah ke kelompok lain, tapi itu tidak mungkin, karena dia adalah ketua dari kelompok ini.
Sesekali Riska meratapi nasibnya yang seakan tak berharga di mata temannya sendiri.Riska menyerit heran melihat ekspresi Nia yang terlihat sangat serius, namun ia juga bisa melihat kalau gadis itu sedang mempermainkan lawan-lawan mereka. Lalu Riska menatap Milda yang terlihat tampak cuek tak peduli sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twelve Maidens Revived
FantasyBerabad-abad yang lalu, sebuah pertempuran epik mengguncang dunia yang menggugurkan dua belas gadis yang memiliki kekuatan luar biasa. Dalam bayang-bayang kekacauan, mereka terjebak dalam konspirasi kelam yang membuat mereka jatuh satu per satu, ing...