(Behind the Scene) ; Seo

4.9K 498 27
                                    

"Where is the kiddos?"

Ten keluar dari kamarnya sembari merapikan rambutnya. Ia mengeratkan jubah tidur satin rosegold yang ia kenakan begitu merasakan dinginnya penthouse ini di pagi hari.

"Tuan muda masih tidur, Tuan." Seorang maid dengan seragam khasnya membungkuk pada Ten dengan hormat. Ten menganggukan kepalanya dan pekerja di rumahnya itu berlalu pergi menyelesaikan tugasnya.

Si Cantik melangkah menuju balkon, melewati ruang keluarga dan membuka pintu kaca tersebut. Ia bersandar pada pagar balkon dan menikmati udara pagi. Letak penthousenya memenuhi satu lantai sebuah gedung, di lantai ini hanya ada kediamannya. Jadi, secara harfiah, mereka tidak memiliki tetangga.

Karena selain sebuah unit dengan tingkat dua, mereka memiliki kolam renang pribadi di lantai ini. Tidak heran.

Ten merogoh kantung celana piyamanya dan menekan sebuah kontak dalam panggilan video.

"Good morning."

"... Morning..."

Ia terkekeh, Ten bisa melihat wajah sahabatnya yang setengahnya terpendam di bantal. "You wear nothing?"

"End the call, please, Darling..." Seseorang berkata dari seberang panggilan. Ten tahu itu suara siapa, itu bukan suara sahabatnya, melainkan orang yang sedang tertidur bersamanya.

"Ouh, okay, I got it."

Pasangan Seo di sana bisa melihat sebuah lengan kokoh yang menjadi bantalan leher sang sahabat serta lengan lainnya yang bergerak dari memeluk pinggangnya menuju bahu polos pria di sana.

"Okay, bǎobèi, semoga harimu menyenangkan dan bisa bangun dari kasurmu, selamat tinggal."

"Humm, selamat tinggal."

Ia beranjak duduk di kursi yang ada di sana, Ten ingin sekali berolahraga sejenak, mungkin ia akan mengajak salah satu anaknya nanti. Pagi ini, biarkan ia bermalas-malasan sejenak.

"Tuan, Tuan muda San sudah bangun."

Ten menoleh saat nanny dari San menyapanya. Tak lama, anak sulungnya berjalan menghampirinya sembari mengusap matanya. "Terima kasih. Dear, come here."

Sang penguasa besar Seo meraih tangan anaknya sesampainya sang anak di hadapan. "Jangan usap matamu seperti itu."

San mengerang kecil dan berusaha naik ke pangkuan Ten. Dengan itu Ten mengangkatnya untuk duduk di atas pangkuannya. Dengan segera San melingkarkan tangannya memeluk Mae nya.

"Thank you baby, for not crying when you wake up," ucap Ten.

"You're welcome."

Ten adalah pribadi yang akan mengapresiasi hal-hal baik yang dilakukan keluarganya, ia ingin anak-anaknya dapat mencontoh hal tersebut dan melakukannya juga hingga dewasa. Selain itu, apreasiasi sekecil apapun sangat dibutuhkan oleh anak kecil, bukan karena haus validasi, namun sebuah basic manner.

Ten tidak ingin anaknya melupakan kata 'terima kasih, maaf, dan tolong' bahkan untuk sebuah hal kecil. Karena menurutnya, saat ini hal itulah yang perlahan hilang di masyarakat.

"San."

"Yes?"

"Wanna go jogging with me?"

"Sure."

Ten menurunkan anaknya yang memeluk bagai koala dan berdiri. "Go change your clothes, if you can't do it alone, ask nanny to help you."

The Return of Superman || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang