Pagi yang cerah untuk keluarga Moon. Seperti biasa, Taeil akan bangun lebih dulu untuk membereskan kekacauan yang dibuat Yangyang dan Minjeong sebelum tidur.
"Aku rasa aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan suami seperti Moon Taeil."
Orang kedua yang bangun saat ia merapihkan ruang tamu dan ruangan sekitarnya adalah Doyoung. Setelah menghampiri Taeil dan memeluknya dari belakang sejenak untuk mengumpulkan nyawanya, Doyoung beranjak ke dapur.
"Mereka sangat manis, aku iri sekali!"
"Aku akan pergi dengan Seunghan, dia masih belum bisa aku tinggal di rumah," kata Doyoung sembari membereskan dapur. Tolong jaga Minjeong dan Yangyang, hyung."
"Jangan khawatir."
"Mereka tidak terlalu aktif, hanya saja... agak menyeramkan untuk anak seusianya," kata Doyoung. Taeil tertawa mendengarnya. Dia selalu di rumah sakit selama ini, jadi tidak terlalu mengerti keadaan anak-anaknya, sebenarnya.
"Aku akan coba."
"Eoh? Apa yang membuat mereka menyeramkan?"
"Mereka anak-anak yang manis menurutku, mengapa Doyoung membuat fajta itu?"
"Kita akan menemukan jawabannya nanti.."
Yangyang dan Minjeong masih tidur ketika Doyoung dan Seunghan berangkat. Untungnya Doyoung sudah menyiapkan sarapan untuk mereka. Bingung harus melakukan apalagi, Taeil berniat menyelesaikan pekerjaannya sembari menunggu mereka bangun. Pagi ini Yangyang dan Minjeong bangun agak telat karena bermain hingga larut malam.
Perlahan pintu kamar Yangyang terbuka, awalnya Taeil mengira Si Sulung akan menghampirinya yang terlihat jelas di ruang tengah dari kamar Yangyang, namun tidak. Anak itu berjalan ke pintu sebelahnya dan menutup pintunya lagi setelah masuk ke dalam.
Itu kamar Minjeong.
"Eoh? Yangyang ingin apa di kamar Minjeong?"
Tidak ingin ambil pusing, Taeil membiarkan Yangyang. Benar saja, tidak lama kemudian dia keluar lagi dengan selimut di tangan kanan dan tangan kiri yang bergandengan dengan Minjeong.
"Yangyang?" panggil Taeil.
"Jamsimanyo~" (Tunggu sebentar)
Yangyang tidak menghampiri Taeil, anak itu membawa adiknya ke kamar mandi dan menuntun adiknya menaiki tangga kecil untuk mencapai wastafel. Taeil mengintip sedikit dari pintu karena tidak ingin mengganggu anaknya. Melihat bagaimana anak itu dengan telaten dan hati-hati mengusap wajah Minjeong dengan air untuk menyegarkannya.
"Aigooooo~ Yangyang adalah kakak yang baik!"
"Gemas sekali!"
Taeil tertegun melihat kedua anaknya yang akur. Minjeong dan Yangyang memang bukan tipe yang mudah bertengkar, tapi sangat jarang baginya melihat mereka terlihat dekat seperti ini.
"Wintey, Papi eobseo, Wintey dan Oppa harus good! With Papa," celoteh Yangyang. "Kay?"
"Papa i sye?" tanya Minjeong. Taeil tidak bisa menangkap maksudnya tapi sepertinya Yangyang mengerti karena sang kakak dari Minjeong itu mengangguk.
"Ne, Papa yī shēng," katanya sembari mengeringkan wajah Minjeong dengan handuk.
"Astagaaa! Minjeong memakai bahasa Mandarin! 'Yī shēng' artinya dokter!"
"Yangyang pintar sekali!"
"Dia bisa mengerti apa yang dikatakan Minjeong 2 tahun!"
"Oppa no no sikat gigi Minjeong, I an't," ujar Yangyang pada Minjeong. Dia hanya bisa sebatas membersihkan wajah Minjeong di pagi hari, dia tidak bisa menyikatkan gigi Minjeong seperti yang Papi nya lakukan. "Minta help Papa."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Return of Superman || NCT
FanficKeluarga NCT ikut TROS??? bxb, family life. All of the character in this story is not mine, don't bring it to real life because it's just fanfiction.