Dejun sudah lelah dua hari ini harus menggantikan peran Winwin menaklukan Si Kembar, jadi dia ingin beristirahat bersama Shotaro tanpa harus peduli apa yang ayahnya lakukan pada kedua adiknya yang itu.
Mereka berdua berbaring di kasur. Dengan Shotaro yang menyandarkan kepalanya di perut Dejun sementara kakaknya hanya memandang langit-langit.
"Gege!" panggil Shotaro.
"Eh?"
"Mam." Tangan kecilnya menepuk-nepuk pipi kakaknya. "Gege, mamam."
"Makan?" Dejun, anak empat tahun itu bangkit. Ia turun lebih dulu sebelum menuntun adiknya untuk ikut turun. Tangannya menahan tubuh Shotaro agar tidak jatuh ketika anak it turun sendiri. "Cha, ayo makan!"
Dejun sejujurnya tidak tertarik untuk keluar dan menghadapi kebisingan anak kembar Nakamoto yang sedang bersama ayah mereka, namun Shotaro merasa lapar sehingga ia terpaksa membuka pintu kamar Yuta dan menghadapi Jaemin dan Renjun yang bertengkar.
"Jangan bertengkar, ye? Ayo, kemari--tidak, tidak menoyor Renjun, aihhh!"
"AAAAAAAAHHHH!! CHICHIII!!" Jaemin meraung ketika kepalany ditoyor Renjun.
"AAAAAHHH!! JAEMIN!! CHICHI JAEMIN AAAAAHH!!!"
"Keadaan lumayan kacau nee~ bagaimana reaksi Dejun dan Shotaro di situasi ini?"
Dejun melewati mereka begitu saja tanpa melirik untuk membawa Shotaro menuju rak camilan. Shotaro yang penasaran sempat melihat sebentar kedua kakaknya menangis serta ayahnya yang tidak tahu harus berbuat apa di situasi begitu. Namun fokusnya pada perut mengalahkan rasa penasarannya.
"Chichi!" panggil Dejun.
"Eooh?"
"Tolong aku!"
Yuta yang kelimpungan bergegas menghampiri Dejun yang berdiri di depan rak camilan yang tidak bisa ia jangkau. "Tolong camilan Sho."
"Igeo." Dejun meraih snack yang dipegang Yuta sebelum kemudian meminta lagi, "Nana Junjun juga."
"Apa mereka akan diam jika diberi camilan?"
"Ini waktunya camilan."
Dejun berlari menyusul adik bungsunya yang sudah lebih dulu tiba di ruang tengah, duduk manis menunggu Dejun membawakan camilannya. Dejun pun memberikan sebungkus biskut pada Shotaro sebelum duduk di tengah-tengah kembar Nakamoto yang berbaring merengek.
"ANIYAAAA CHICHII!! ANDWAE ANDWAEEEE!!!"
"Nana, Junjun," panggil Dejun. Tangannya menyentuh masing-masing lengan adiknya meski langsung ditepis. "Biskuit."
Tangisan Jaemin mereda, namun Renjun masih bekum peduli.
"SHIREEOOO!! BABAAAA!!"
"Ihhhh!!"
"Dejun sebal!"
"Lihat lihat, dia mulai tidak sabar."
"Lihat iniii!" Dejun mengacungkan camilannya di hadapan Renjun dan Jaemin. "LIHAT!!"
"Ojun bersabarlah, kemarikan," pinta Yuta. Dejun memberikan snacknya pada ayahnya kemudian menghampiri Shotaro. "Mungkin hari ini kita harus belajar bersabar, kalian harus belajar untuk sabar dan berbagi."
Yuta mengangkat tubuh Renjun dan Jaemin untuk didudukkan di depannya. Mereka berdua masih menangis, dan akan segera berbaring lagi jika Yuta tidak menahannya.
Sebetulnya Yuta pun tidak yakin dia akan mampu, ia juga tidak yakin tindakannya akan berefek sesuatu pada anak-anak yang keras kepalanya ini lebih dari dirinya. Akan tetapi, melatih mereka untuk bersabar dan berbagi amat penting dimulai sejak usia dini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Return of Superman || NCT
Fiksi PenggemarKeluarga NCT ikut TROS??? bxb, family life. All of the character in this story is not mine, don't bring it to real life because it's just fanfiction.