"Since your Mae is very strict, we will try to fix that, okay?"
"How?"
"We'll make our own schedule."
Johnny memberikan masing-masing selembar kertas pada ketiga anaknya dan sebuah spidol. "Okay, let's start it."
"You sure?" Hendery bertanya sekali lagi. Mae-nya memang bukan tipe yang ketat dalam segala hal dan melarang ini itu, tapi soal jadwal, ia cukup ketat.
Johnny pun mengenal Ten dengan baik, tentang dia orang yang disiplin hingga bisa mengendalikan seluruh keluarga ini di bawah komando nya, bukan komando Johnny.
"Kita coba saja dulu."
Johnny mengetuk whiteboard di dekatnya beberapa kali dengan dry erase marker. "Look at here, first, make a circle."
Ketiga anaknya mengikuti, mereka menggambar lingkaran di tengah-tengah kertas. Namun hasilnya berbeda.
"Not perfect but not bad, good!" Hendery terlihat puas dengan lingkaran yang ia buat meski berantakan.
"Wow! Hazel di Capyioww!" Hazel, anak percaya diri itu tentu memuji dirinya sebagai seniman kelas atas yang pernah Mae-nya puji. Meski Johnny tidak yakin apakah itu bangun datar lingkaran atau bangun datar sembarang. Tidak masalah, Hazel tetap menggemaskan.
"Dad, please give me another paper, this circle is not circling," ujar San tidak puas. Wajahnya mengernyit sebal atas hasil tangannya sendiri.
"Where did you learn 'circling' huh?" Johnny bertanya sembari memberikannya kertas baru. "No more new paper, San."
"Then, I'm not gonna make it." San menyerah dengan cepat. Daripada ia bertambah kesal karena hasilnya tidak memuaskan, lebih baik tidak usah sekalian.
"Eyy??"
San membalas tatapan ayahnya, walaupun lima detik setelahnya ia memutus pandangan itu, setidaknya.. dia berhasil menatap balik Johnny lebih dari tiga detik! Pencapaian!
"Well.. kay, whatever you do." Johnny kembali fokus pada kegiatan utamanya. "Then, kita bagi dalam 12 bagian, seperti ini."
Johnny membuat 12 busur lingkaran untuk memisahkan antaran jam dalam sehari. Setelah selesai, ia memeriksa anaknya satu persatu apakah mereka melakukannya dengan baik atau tidak.
Hendery tentu berusaha dengan baik, ia berhasil membuat 12 busur lingkaran. "Good job, boy!"
Hazel? Ah, anak itu mencoret-coret lingkarannya dan tertawa senang. "I DID IT! Z DID IT!"
"GOOD JOB, Z!! Keep it like that!" San mendukungnya sepenuh hati.
"San?"
San menunjukkan kertasnya yang putih bersih dan kosong. Johnny mengangguk paham.
Karena anak-anaknya belum diajarkan menulis—belum bisa menulis sebuah kalimat, Johnny menggunakan metode lain. "Lalu buat gambar, apa yang akan kalian lakukan di jam-jam ini. Mengerti?"
"OKAYYY!!"
San mulai menggambar, begitupun dengan Hendery dan Hazel. Johnny membiarkan mereka menggambar apapun sembari menunggu dengan tenang.
"Johnny sangat pintar dalam mengajarkan mereka."
"Anak-anak ini tumbuh dengan baik di bawah bimbingan yang bijak."
"Johnny dan Ten benar-benar tau bagaimana membesarkan mereka. Aku salut!"
Johnny terkekeh melihat anak bungsunya yang menggambar semua makanan kesukaannya alih-alih sebuah aktivitas. Kemudian melihat Hendery yang menggambar aktivitas seperti bermain konsol game, tidur, menonton dan aktivitas dalam rumah lainnya, sementara San,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Return of Superman || NCT
FanfictionKeluarga NCT ikut TROS??? bxb, family life. All of the character in this story is not mine, don't bring it to real life because it's just fanfiction.