Vote! Vote! Vote! Yeaahhh.. ;)
(Multimedia:Alex Malverd)
Warning!!: Jika ada Typo mohon di maafkan :D karena Author tidak membaca ulang chapter ini setelah di tulis. :)
Glaire P.O.V
Sejauh ini tidak ada yang memergokiku keluar dari asrama, syukurlah. Dan jika aku ketahuan aku akan menaruh dendam tersendiri kepada para Pangeran itu. Ternyata malam malam di luar cukup menyeramkan ya. Apalagi di tempat asing bagini. Lebih menyeramkan daripada di marahi oleh guru Matematika. Aku mengingat ingat di mana letak taman itu, kalau tidak salah tepat di belakang Academy. Setelah berputar putar akhirnya aku sampai di sana. Dan benar juga, Alex dan dua Pangeran, astaga sepertinya aku merasakan sesuatu yang aneh di tenggorokanku saat menyebut kata Pangeran.
"Hoi, Glaire!" Sapa Alex sambil melambaikan tangannya. Aku tersenyum paksa sambil membalas lambaian tangannya.
"Hey Glaire, aku minta maaf soal sore tadi." Ujar Skye setelah berada cukup dekat dengan mereka.
"Eh? Untuk apa?"
"Aku bersikap dingin dan tidak sopan denganmu, aku minta maaf."
"Ah! Tidak usah dipikirkan!" Kataku sambil menggoyangkan kedua tanganku. Sedangkan dia hanya tersenyum. Aku melirik ke arah David, dia tidak memandangku sama sekali. Huh!
"Emm... jadi?" Tanyaku, aku tidak ingin berlama lama di sini.
"Ahh, begini. Kamu sudah tahu kan, apa yang di jelaskan oleh Kepala sekolah?" Ujar Skye, aku mengangguk.
"Yah, walaupun aku tidak mengerti, tapi bisakah kau melihat ini?" Kataku sambil membuka jaketku dan mencoba memperlihatkan tanda di bahuku.
"Oh! Wa-wait apa yang ingin kau lakukan?" Kata Alex sambil memalingkan wajahnya yang sedikit memerah. Oke, satu lagi pangeran mesum.
Pletak!
"Kau pikir apa yang akan aku lakukan hah?!!" Kataku setelah menjitak kepalanya.
"Uhh.. maafkan aku!" Ucapnya, aku menunduk dan memperlihatkan bahuku kepada mereka.
"Gelap, aku tidak bisa melihatnya dengan jelas." Kata Alex, sedangkan Skye mencoba mengeluarkan bola cahaya di tangannya. Dan.
Blammm!
Sesuatu meledak di antara kami, aku hanya melihat cahaya terang dan akhirnya gelap.
----
Seorang gadis terbaring lemah di UKS bersama tiga orang temannya. Wanita paruh baya terlihat mondar mandir di ruangan itu.
"Kenapa ini bisa terjadi? Bagaimana ini bisa terjadi?" gumamnya di tengah tengah kegiatannya, kepanikan terlihat jelas di wajahnya yang masih muda.
Bam!
Pintu UKS terbuka dengan keras dan nampak kepala sekolah dan seorang Veezard berpakaian dokter terburu buru memasuki ruangan.
"Miss.Bethy, bagaimana ini bisa terjadi!?" pekik kepala sekolah setelah melihat keadaan gadis remaja itu. Tampaknya telah terjadi keadaan darurat dilihat dari wajah semua orang yang panik.
"Sa-saya tidak tahu Master, saya hanya mendengar suara ledakkan dan kemudian menemukan mereka bertiga di taman belakang." Jawab Miss.Bethy gugup.
"Hm..." Glaire terbangun dari tidurnya.
"Glaire kau tidak apa apa?" Tanya kepala sekolah lembut.
"Kenapa badanku terasa kaku?"
"Tenanglah, kami akan berusaha semampu kami." Glaire hanya memiringkan kepalanya setelah mendengar perkataan kepala sekolahnya, sampai dia merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya. Saat ia melihat tangannya.
'Apa ini!' Batinnya setelah melihat simbol simbol menjalar di kulitnya yang mulus, dia mencoba untuk berdiri namun tidak bisa dan malah terjatuh.
"Glaire, tenanglah!" Ujar kepala sekolah, Glaire melirik ke cermin yang ada di sampingnya dan betepa terkejutnya setelah ia melihat tubuhnya di penuhi oleh simbol simbol yang berasal dari tanda Allment yang ada di lehernya. Bahkan wajahnya pun kini di tutupi oleh simbol aneh itu.
'Bukannya ini yang di katakan oleh Dean, jika simbol ini memenuhi tubuhku maka--'
"Kekuatanmu telah hilang." Kata kepala sekolah lemah, Glaire terdiam dan mulai menangis. Entah kenapa dia merasa sedih padahal seharusnya dia senang karena tidak perlu repot repot berlatih untuk melawan Frost. Namun, dia merasa gagal sebelum berjuang dan dia membenci perasaan itu.
"Bagaimana dengan mereka bertiga?"
"Mereka tidak apa apa, syukurlah hanya setengah dari tubuh mereka yang di penuhi oleh simbol itu.Dr.Edward akan mengurus mereka."
"Tapi ramalan itu?" Tanya Glaire sambil menghapus air matanya.
"Lupakanlah tentang itu, sekarang istirahatlah. Lusa kau akan kembali ke bumi." Kata kepala sekolah sambil berjalan keluar.
Glaire Pov
Aku merasa bersalah telah mengecewakan kepala sekolah dan besok aku sudah pulang ke bumi. Ternyata sesingkat ini eh? Mengenai simbol di tubuhku, belum hilang sampai sekarang. Dan aku? Aku sedang berjalan jalan di taman belakang, entah kenapa aku ingin berada di sini sebelum kembali pulang. Aku tidak masuk kelas, tentu karena aku bukan Allment lagi, bahkan bukan Veezardez lagi. Kukira semuanya akan terasa lebih baik saat aku lepas dari tanggung jawab itu, tapi rasanya bahkan lebih buruk dari sebelumnya.
'Tapi aku tidak ada memakai kekuatanku sama sekali waktu itu.' Aku merasa janggal dengan semua yang terjadi. Bagaimana bisa simbol itu memenuhi tubuhku saat aku bahkan belum tau bagaimana cara memakai kekuatanku. Tanpa aku sadari sebuah langkah kaki mendekat ke arahku. Dan saat aku berbalik...
Chapter depan:????
(Author: Apa yang terjadi dengan Glaire selanjutnya? Apakah cerita ini akan berakhir di sini? T,T)
Tunggu kelanjutannya.. ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Secret of Magical Land [END]
FantasyGlaire, seorang gadis biasa yang meratapi hidupnya tiba tiba terseret ke tempat yang penuh dengan sihir. Magical Land. Di sana dia mempunyai tugas untuk memimpin sebuah perang yang di ramalkan akan terjadi. Tapi sebelumnya, dia harus masuk ke Surou...