Glaire POV
Hari ini aku bisa masuk sekolah. Yah, walaupun aku merasa was was. Jangan jangan Frost sedang mengincarku di luar sana.
Aku berjalan menggunakan seragam lengkap dan juga jubahnya. Aku menyisir rapi rambutku dan mengikatnya seperti biasa.
"Wah.. cantiknya, dalam rangka apa ya?" Goda Yuki sambil berdiri di belakangku yang sedang serius memasang pita di depan cermin.
"Eh, bukan dalam rangka apa apa!" Kataku cepat.
"Kalian berdua cepatlah!" Perintah Mary di ambang pintu. Aku menyelesaikan pekerjaanku dan segera berlari menuju Mary. Kami berjalan bersama sama keluar dari Asrama. Dan berjalan lagi menuju Academy, tapi David menghampiriku dengan ekspresi datar.
"Boleh aku pinjam Glaire sebentar," ujarnya, jauh dari pertanyaan dan mendekati pernyataan. Atau paksaan?
Yuki dan Mary menunduk hormat. Dan di situlah aku menyadari David adalah Pangeran yang sangat di hormati."Tentu saja, silahkan yang mu--"
"Panggil saja namaku, aku juga murid di sini." David memotong perkataan Mary, Mary tersenyum lalu menarik Yuki dan berjalan meninggalkanku.
"Ayo ikut aku Glaire," ajaknya.
"Tu-tunggu dulu, kemana?"
"Ayo ikut saja!" Katanya sambil menarik tanganku. Ini kedua kalinya dia menarikku seperti ini.
"David!"
***
Kali ini aku berada di ruangan kepala sekolah.
"Jadi begitu ya, sepertinya aku harus memberikan perlindungan lebih."
"Aku bisa melindunginya," tawar David tiba tiba, tapi Master mengangkat telapak tangannya dan menggeleng.
"Bukan, bukan kamu. Terpaksa aku harus memberikan beberapa Bodyguard untukmu."
"Bodyguard?!" Pekikku, lalu menutup mulutku dengan tanganku. Yang benar saja, tidak cukup dengan fakta bahwa aku harus memimpin sebuah perang, sekarang bahkan aku diberikan bodyguard?!
"Maafkan aku," ucapku malu karna sudah berteriak, kepala sekolah terkekeh.
"Benar, namanya adalah Wardon dia berbentuk seperti bayangan– maksudnya bagaimana menjelaskannya ya? Ah, Ka Velessa Wardon!" Sepertinya kepala sekolah tipe seseorang yang tidak suka berbasa basi dan langsung mengucapkan mantra untuk memanggil sebuah makhluk aneh yang tiba tiba muncul di ruangan ini. Dia tidak berbentuk seperi manusia, melainkan sesuatu yang yang di bungkus oleh jubah putih panjang mirip seperti selaput yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Ini adalah Wardon, mereka akan menjagamu. Kapanpun. Aku menghubungkan pikiranmu dengan mereka. Jadi jika ada yang mengancammu mereka akan datang secepat mungkin. Untuk masalah kekuatan, jangan di ragukan lagi. Makhluk ini salah satu makhluk yang kami andalkan untuk memata matai penjahat yang membahayakan kerajaan, biarpun tidak sekelas dengan Frost. Sekarang, kalian bisa masuk ke kelas. Dan David terimakasih telah membawa Glaire." Aku mengangguk dan memutuskan untuk mengiyakan saja apapun yang kepala sekolah putuskan untukku. Aku menoleh ke David dan mendapati dia sedang menatapku dengan cukup dalam.
"Ayo." David mendahuluiku keluar dari ruangan setelah membungkuk hormat kepada kepala sekolah.
-Skip Time-
Bel sudah ribut, berarti pelajaran praktek sudah mulai. Seorang perempuan muda berjalan memasuki kelas, aku memperhatikan wajahnya dengan seksama, agak jahat mengatakan ini tapi, wajahnya terlihat seperti antagonis di film film. Ditambah rambut merah menyalanya, membuatnya terlihat seperti penjahat. Tapi tentu saja aku tidak boleh buru buru berprasangka buruk seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Secret of Magical Land [END]
FantasyGlaire, seorang gadis biasa yang meratapi hidupnya tiba tiba terseret ke tempat yang penuh dengan sihir. Magical Land. Di sana dia mempunyai tugas untuk memimpin sebuah perang yang di ramalkan akan terjadi. Tapi sebelumnya, dia harus masuk ke Surou...