#18 Begin

5.6K 376 22
                                    

>>Glaire

Tanganku menjadi dingin dan keringat mengalir di pelipisku. Mimpi burukku menjadi kenyataan! Tidak, aku belum bisa berperang melawan Frost. Bahkan aku rasa aku tidak bisa memakai kekuatanku. Oh Tuhan! Aku ini adalah manusia biasa dari bumi yang di tarik ke tempat seperti ini. Yang aku pelajari di sekolah adalah Matematika, Biologi, Fisika dan yang lainnya. Bukan cara membuat butiran air menjadi beku, atau membuat tameng transparan yang bisa melindungi tubuhmu dengan sihir yang ada. Biarpun mereka yang bersama samaku juga baru saja memasuki Academy ini. Tapi aku tahu di darah mereka pasti ada darah Veezard, Veezardez yang otomatis mempunyai bakat alami untuk mengendalikan kekuatannya. Sedangkan aku? Matematika saja belum tuntas. (Hik Hik T-T)

"A-... Yang Mulia?" Aku mencoba memastikan apa yang baru saja kudengar. Berharap itu hanyalah potongan dari mimpi burukku yang masih tertidur di meja saat jam istirahat.

Raja itu mengangguk dengan pelan namun tidak menatapku.

"T-tapi.. aku belum bisa memakai kekuatanku atau apapun itu!" Tanpa sadar aku berteriak sambil memegang kepalaku.

"Glaire.." David mencoba memelukku. "Kami akan membantumu, bukan hanya kau yang akan melawan Frost tapi kami semua. Jadi tenanglah oke?"

"Tapi.. kalau perang itu berarti ada yang mati kan? Aku tidak mau kehilangan kalian!" Tanpa sadar aku menangis. Uhh.. aku benci terlihat lemah seperti ini.

-Skip-

>>Author (Btw makasih yg ngasih saran Jadi Author Pov ^^)

Pagi itu Raja Maviyle dan Raja Vanessa berkeliling di tanah kosong yang berisi para Veezard dan Veezardez.

"Baiklah tenang, bagi kalian yang tidak ikut berperang ikuti Pangeran Alex. Dia akan membawa kalian ke tempat yang aman." Komando Raja Maviyle, sedangkan Alex melipat tangannya di depan dada kemudian berjalan untuk memandu mereka yang tidak ikut berperang.

"Glaire.." Teman teman Glaire dari bumi bersama sama memeluk tubuh gadis itu yang mulai dingin. Bukan karena apa, dia sangat takut dan tegang.

"Ternyata ramalan itu benar.." Lirihnya.

Skye dan David hanya diam termenung. Entah apa yang ada mereka pikirkan. Strategi perang atau, kemungkinan buruk yang akan terjadi saat perang nanti.

"Kalian semua tahu, Frost mempunyai banyak monster dan makhluk makhluk aneh. Mereka bukan manusia. Frost juga pandai membuat ilusi dan mengendalikan pikiran jadi jangan sampai kalian terpengaruh. Saat perang nanti jangan pedulikan orang lain! Ya! Jangan pedulikan Veezard dan Veezardez lainnya saat perang. Kecuali saat mereka benar benar membutuhkan bantuan." Jelas Raja Vanessa panjang lebar. Mereka semua mengangguk patuh terhadap perintah rajanya itu.

"Tunggu sebentar-" Ujar suara seorang wanita. Semua orang menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah sumber suara. Seorang wanita dengan wajah keibuan namun garis garis wajahnya menunjukkan bahwa dia bukan berasal dari kalangan biasa. Dagunya yang sedikit terangkat saat berjalan dan senyumnya yang tipis namun menawan. Ciri ciri umum kalangan Bangsawan. Seketika sepi, semua terdiam.

"I-ibu..." Suara sang pangeran memecah suasana. Tiba tiba isak tangis terdengar, Kepala sekolah, David, Bahkan Raja Maviyle menatap wanita itu bingung.

"Ibu?" Ulang pria itu sekali lagi, memastikan bahwa wanita yang berdiri di hadapannya bukanlah Ilusi. Wanita itu tersenyum, berjalan mendekati David.

"Iya sayang, ini aku Ibumu." Ujarnya sambil tersenyum dan mengusap kepala David. Entah dari mana Badai salju muncul, suhu menjadi sangat dingin bahkan kaki mereka tidak bisa beranjak dari tempatnya.

"Hohohoo~ Perkumpulan para mangsa bagus bagus." Terdengar suara yang sudah sangat tidak asing bagi mereka. Frost.

Pria salju itu berjalan dengan santai.

"Feu Rize zeu.." Ucapnya lebih mirip seperti sebuah gumaman dengan nada yang mengejek.

'Crack'

Tubuh seorang wanita menjadi beku, kemudian hancur berkeping keping.

Lagi lagi sepi.

"A-.. A-..." Hanya terdengar suara David yang bergetar.

"Tidak mungkin! Ini tidak mungkin terjadi! Tuhan sebenarnya ada apa?!" Baru kali ini para Veezard dan Veezardez melihat David seperti itu. Bahkan Raja Maviyle juga menutup wajahnya sambil terisak.

Sebulan lebih ya ;-;
Gimana Chap ini? Mulai ada kembali ini ceritanya ^^

Anu... Saya butuh kalian Readers ^^ Tolong baca bagian ini jangan di skip :")

Saya butuh kalian bukan untuk komentar kalau cerita ini bagus, lanjut thor, saya suka ceritanya atau yang lainnya. Biarpun saya mengucapkan banyaak terima kasih dengan komentar kalian yang seperti itu. Cukup membuat semangat Author kembali :"

Tapi saya mau lebih dekat dengan kalian ;-; mau bercakap cakap berkomunikasi. Mau tau apa kekurang dari cerita ini saya butuh saran dan kritik ;-;
Kalian gimana? Peduli sama saya nda? :v

Yg peduli komentar "#SaveAuthor" :'v

Maaf lama~ dan pendek ;-;
Sekali lagi Author butuh Kalian~
#Baperedision

Lost Secret of Magical Land  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang