S2.C7 - So, Who Is The Mafia?

444 88 11
                                    

— S2. Chapter Bagian Tujuh.
Diantara mereka, Siapa Mafia nya?

( TOLONG VOTE DAN KOMEN )
Di Ingatkan sekali lagi, Ini akan berbeda dari adegan/drama aslinya karena ini akan dibuat versiku, walaupun akan ada yang terlihat sama.

MALE READER/OC NAME ::
Ahn SeoJun.

MALE READER/OC NAME ::Ahn SeoJun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tengah Malam —

Mereka bertiga sedang berada di Aula yang gelap dan hanya diterangi oleh cahaya bulan, juga bintang-bintang kecil diatas sana.

"Kau yakin dengan rencana mu? Apa akan berhasil?" S bertanya, menatap kearah J yang terdiam ditempatnya.

"Kenapa harus membunuh dia? Bukankah lebih baik kita langsung membunuh semua orang?" D berujar, mendapatkan tatapan dari dua teman nya.

"M—Maksudku, Supaya kita menang dan tidak mati, Kita harus menghabisi Tim Warga kan? Lagipula, dia juga sudah mengorbankan dirinya." Lanjut D, dengan suara sedikit gagap.

"Kau bodoh!? Bagaimana jika Ssaem datang dan menanyakan kenapa hanya ada kita bertiga disini!?" Sentak S.

"Sudah. Ssaem tidak akan kembali. Pemikiran kalian berdua yang sempit. Kita harus membunuh nya lalu teman nya." J menyela. Menatap kedua temannya dengan tatapan datar dan tangan yang bersedekap dada.

"Aish! Jinjja!? Darimana kau tahu itu? Tapi—Lebih baik kita langsung membunuh kedua nya, kan? Aku juga ingin membunuh yang lain." D berujar. Raut wajahnya terlihat kesal.

"Jangan ceroboh. Jika kau langsung membunuh mereka, kau ingin dicurigai? Karena hanya kau yang hidup." Ujar J, membuat D dan S menyerit bingung dengan ucapan nya.

"Jadi, kita harus bagaimana?" S menyela. Menatap kedua temannya secara bergantian.

"Ikuti rencana ku. Dia sudah mati tenggelam. Kalian berdua hanya perlu membunuh salah satu dari mereka. Jangan sampai meninggalkan jejak." Jelas J.

"Bagaimana caranya? Mereka pasti mengunci pintu ruangan mereka!" S bertanya lagi. Suaranya terdengar tidak terlalu meninggi.

"Dia benar. Kita tidak berpengalaman untuk menjadi pembunuh. Aish, Shibal." D berdecak kecil.

J menyerahkan satu kunci pada kedua temannya.
"Ambil, gunakan ini. Gunakan kapak untuk membuka pintu nya."

"Kau cukup pintar, pantas saja kau mendapatkan peringkat pertama." D terkekeh sinis. Ia mengambil kunci itu dengan sedikit kasar.

"Dengan begini, Diantara kita bertiga tidak akan ada yang di eksekusi, kan?" S berujar, J mengangguk singkat.

"Waktunya sebentar lagi. Cepatlah bergerak." Perintah J, kedua nya bertatapan lalu mengangguk. Segera meninggalkan ruangan itu.

NHC x MALE READER/OC. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang