S1 - (SUDAH SELESAI-TAMAT)
S2 - (SELESAI, 12/01/24)
NIGHT HAS COME x MALE READER!
Bagaimana jadinya jika liburan yang mereka kira akan menjadi sangat menyenangkan ternyata malah sebaliknya?
"Kau mafia nya, kan!?"
Mereka saling menuduh satu sama l...
— Chapter Bagian Dua'Tiga. What If Semua Nya Hanya Mimpi?
SPESIAL PART UNTUK KALIAN. ( TOLONG VOTE DAN KOMEN NYA )
Male Reader/OC Name :: Ahn Seojun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SeoJun tersadar, ia membuka kedua mata nya dengan perlahan. Kepalanya berdenyut pusing.
"Apa ini?.." Ia bergumam lirih. Melepaskan sesuatu yang menempel di kening nya. Ia keluar dari tempat nya tersandar.
Denyutan dikepala nya perlahan menghilang. Kedua mata nya melebar saat melihat seisi ruangan yang sama sekali tidak ia kenali.
"Teman-Teman?" SeoJun menatap teman-teman nya secara bergantian. Suatu alat terpasang di kening mereka, sama sepertinya. Tapi kedua mata mereka tertutup rapat.
SeoJun berbalik. Melihat kearah kamera besar yang ada di depan nya. Memperlihatkan foto-foto dan rekaman mereka, dari yang lainnya kenapa hanya dia yang tersadar?
"Ahn SeoJun." Suara seseorang terdengar, mengalihkan pandangan nya. "Apa kamu mengingat kami?" Wanita itu membuka suara.
SeoJun terdiam sesaat, ia melihat kearah dua orang dewasa yang ada di depan nya. "Kalian .. Orang tua SeEun?" Ujarnya pelan.
Ibu SeEun tersenyum tipis. SeoJun menarik nafasnya dengan susah payah.
"Apa—Apa yang terjadi?" SeoJun bertanya, suaranya memelan. Ia menatap lekat kearah kedua orang tua SeEun.
Ia melihat Ibu SeEun yang berjalan mendekat kearah nya. Sedangkan Ayah SeEun terdiam di tempatnya.
"Bagaimana permainan nya? Apa kematian sudah cukup menakutkan dan menyedihkan untukmu?" Ibu SeEun bertanya lagi. Semakin membuat SeoJun tak mengerti dengan keadaan nya.
"Permainan nya?" SeoJun berujar pelan, ia melihat kearah teman-teman nya yang masih menutup mata mereka dan—ini pasti ada sangkut pautnya dengan orang tua SeEun.
"Kenapa mereka seperti itu? Apa—Apa maksudmu?" SeoJun bersuara lagi. Terdengar kekhawatiran di suaranya.
"Jangan khawatir, mereka semua baik-baik saja." Ayah SeEun berujar. Mendekatkan dirinya kearah SeoJun. "Mereka semua hanya tertidur."
"Mereka tidak sadarkan diri. Tapi penderitaan mereka akan terasa nyata." Ujar Ibu SeEun dengan penuh dendam di suaranya.
"Jadi .. Ini semua hanya permainan?" Pertanyaan SeoJun dijawab anggukkan oleh Ibu SeEun.
"Kalian belum lama disini, tapi sudah memainkan permainan ini selama berkali-kali. Dengan penderitaan yang sama." Jelas Ibu SeEun. SeoJun memandang nya dengan tatapan tidak percaya.
"Kami mengatur permainan nya, agar JungWon akan selalu menjadi yang terakhir bertahan dan ini kali pertama nya kalian menang." Lanjut Ibu SeEun.
"Apa yang kau lakukan, hingga membuat JungWon menyerahkan hidupnya begitu saja?" Ibu SeEun bertanya, menatap kearah SeoJun.
