HAPPY READING
Aruna mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang mengenai retinanya. Entah mengapa mimpi dirinya yang tidur bersama Guntur terasa nyata. Bahkan aroma yang tak begitu asing, masih lekat di penciumannya.
Badannya terasa pegal untuk bangun, cahaya yang menembus gorden putih itu juga menunjukkan hari sudah mulai siang.
dirinya tersentak saat baru saja bangun dari posisi tidurnya, Aruna melihat Guntur yang bediri di ambang pintu.
Pantes aja ada aroma yang gak asing, emang dia disini.
"Kenapa?" tanya Aruna memecahkan keheningan.
"Kenapa lo bilang? coba liat jam"
Aruna mengambil handphone nya yang berada sebelah bantal kasurnya, betapa terkejutnya dirinya melihat jam yang sudah menunjukkan jam 12 siang. Sebegitu lelahnya kah perjalanan semalam?
"Ckckck, dibawa ikut bukannya ngurangin beban gue selama liburan, malah nambah" Guntur melipat tangannya didada sambil menggelengkan kepalanya.
"Dengkuran lo kuat banget, sampe gue takut masuk kedalam" ejeknya membuat Aruna memerah menahan malu mendengarnya
Tepat setelah kepergian Guntur, Aruna berdiri dari kasurnya melepar bantal sekuat tenaga membuat bantal itu terlempar keluar kamar.
Saat mengambil bantal itu, Aruna melihat Guntur yang masih berdiri tidak jauh dari kamarnya.
Aruna berdehem menghilangkan kegugupanya, jangan sampai Guntur menyadari kalau dirinya baru saja misuh-misuh di belakang Guntur.
"oh iya iler lo masih nempel tu" ucap Guntur lalu berlalu pergi meninggalkan Aruna yang ingin melempar kembali bantal yang ada di tangannya.
Sedangkan sang pelaku hanya tersenyum mengetahui gadis dibelakangnya mungkin tak henti mencaci makinya.
Tepat saat pukul 6 pagi, Guntur meninggalkan Aruna yang masih tertidur. Baru saja membuka pintu, Guntur melihat Gracia yang sudah menunggunya di luar.
Tak ingin menggangu tidurnya Aruna karena adanya Gracia, Guntur langsung menarik pintu setelah dirinya keluar.
"Jadi lo ajak gue cuma mau buat liatin lo sama Aruna bermesraan?"
"Lo tau kan emang itu tujuan gue setuju buat kita hubungan pacaran palsu? Simbiosis mutualisme"
"Ini bukan simbiosis mutualisme tapi, komensalisme. Gue gak diuntungin sama sekali disini"
"Rahasia lo, rahasia lo aman sama gue. Itu keuntungan lo. Gak cuma itu, dapat status jadi pacar gue juga bisa buat lo jadi famous, yang buat semua orang agung-angungin lo disekolah. Semua yang lo lakuin, semua yang lo omongin ga akan salah di mata mereka, termasuk semua bacotan gak masuk akal lo tentang Aruna yang lo sebar ke mereka."
"Lo bilang ke mereka kalau Aruna cuma mainan gue lah, lo bilang ke orang-orang kalau Aruna berusaha ambil lo atau apapun itu jangan lo pikir gue engga tau. Harus nya lo sadar, mainan gue itu lo"
Tak ingin membuat keributan yang akan membangunkan Aruna, karena kamar yang ditempati Aruna tidak kedap suara, membuat Guntur pergi ingin menenangkan pikirannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/341184201-288-k509870.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA: BAIK TUAN MUDA
General FictionGuntur Bathara Braspati Sama seperti namanya yang suka meledak-ledak, Guntur itu orangnya emosian, keras kepala, dan egois. Guntur tidak suka diceramahi! Tapi kalau babunya yang ceramahi dirinya, dirinya suka! Satu hal lainnya yang disukai guntu...