TIGA

944 24 2
                                    

"Harganya 849.000"

Aruna membulatkan matanya mendengar nominal yang diucapkan kasir tersebut.

Setelah pulang dari sekolah, Aruna pergi menuju mall untuk mencarikan tas milik Guntur seperti perintah tuan mudanya pagi tadi.

Sudah mengelilingi satu mall selama berjam-jam, Aruna akhirnya mendapatkan tas hitam yang mirip dengan tas milik Guntur, hanya saja terdapat satu list putih di ujung tas tersebut.

Tapi Aruna tidak menyangka dengan nominal yang dikeluarkan tas tersebut. Uang yang diberikan ibunya tadi akan langsung habis untuk membayarkan tas tersebut, bahkan Aruna juga harus merelakan separuh uang tabungannya yang sudah dikumpulkan bertahun-tahun.

"Ini mbak uangnya" setelah menyerah beberapa lembar, Aruna menerima sekeping logam sebagai kembalian juga paperbag yang berisi tak Guntur.

Aruna berjalan sambil menenteng paperbag tersebut sambil memesan ojek online di handphonenya. Saat melewati toko kosmetik, Aruna tersenyum kecut memandang paperbag yang berada di tangannya

Padhal uang yang dikasih bunda tadi rencananya mau membeli beberapa skincare dan juga kosmetik

Dalam hati Aruna meringis membayangkan jika bundanya bertanya mengenai uang hasil yang dibeli dari uang tersebut.

Saat sampai di pintu keluar, Aruna mencari plat motor ojol yang dipesannya.

"Atas nama neng Aruna ya?"

"Iya mang"

"Naik neng, pakai helmnya dulu" ucap kang ojol tersebut memberikan helm

"Sesuai aplikasi ya mang" ucap Aruna setelah menaiki motor itu.

***

Hari sudah mulai menggelap, setelah membayarkan ongkos ojol tersebut, Aruna memasuki pekarangan rumah majikannya.

Aruna melihat lantai utama rumah tersebut sepi, padahal biasanya Aruna melihat nyonya Safira sedang duduk menikmati serial petang harinya.

Aruna menaiki tangga melengkung tersebut untuk menuju kamar Guntur- tuan mudanya itu

Sebelum Aruna mengetuk pintu, pintu tersebut sudah lebih dulu terbuka menampilkan Guntur yang sudah berpakaian rapi.

"Tuan ini tasnya" ucap Aruna memberikan paperbag tersebut.

Guntur menerima paperbag tersebut mengambil tas hitam didalamnya.

"Ini ngga mirip sama tas Gue, Gue bilang kan harus mirip!"

"Tapi tuan, itu udah mirip sama tas tuan muda"

"Tas Gue ngga ada list gini, norak tau ngga?"

"Tapi tuan, cuma itu yang benar-benar mirip, hanya beda listnya doang"

"Gue ngga mau!"

"Kalau begitu, tuan pakai ini dulu sementara, nanti saya carikan yang benar-benar mirip dengan tas tuan"

"Gue ngga mau. Lo cuci aja sana tas yang bau keringat tadi, besok pagi harus udah kering dan udah ada di kamar Gue!"

"Jadi tas ini tuan?" tanya Aruna menunjuk tas yang dibelinya tadi

"Lo buang aja, gue ngga butuh"

"Tap-"

"Nggak ada tapi tapian, lakuin perintah Gue tadi, awas aja ngga lo lakuin"

"Baik tuan muda" balasnya tersenyum paksa

***

Setelah menjemur tas yang baru diambilnya dari pengering, Aruna pergi menuju dapur menemui bundanya yang sedang memasak menyiapkan makan malam bersama pembantu lainnya.

ARUNA: BAIK TUAN MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang