DELAPAN

762 30 3
                                    

"Dari dulu aku menyukai mu Aruna, sejak kita masih kecil"

"Tuan muda pasti berbohong"

"Aku berkata jujur Aruna, saat aku berada dj Amerika, aku merindukanmu. 7 tahun itu menyiksa ku Aruna"

"So, will you be my girlfriend?"

Aruna terpaku saat bibir itu mulai mengerucut mendekat kearahnya

Brakk

"Ahh sakit"

"Mimpi doang bisa bikin jatuh"

"Lagian kenapa sih mimpinya itu terus, padahal udah mau dua minggu"

"Udah jam enam lagi, bisa telat gue"

Setelah melakukan kegiatan paginya sebelum berangkat kesekolah, Aruna langsung menemui bundanya di rumah majikannya, "Bun, Runa pergi ya"

"Makan dulu Aruna"

"Ngga sempat bun, hari ini upacara terakhir, habis upacara ada kegiatan classmeeting"

"Yaudah nanti jangan lupa makan di kantin ya"

"Iya bunda tenang aja"

Aruna langsung berlari setelah mendapat uang sakunya, "haii Lion" sapanya pada Lion yang sedang bersantai ria menjilati tubuhnya

"MAAA, jersey putih yang kemaren aku pamerin ke mama dimana?" Aruna melihat ke lantai dua dimana Guntur yang sedang berteriak

"Mana mama tau, kan kemaren dah mama kasih ke kamu"

"Mama, Guntur hari ini tanding di sekolah"

"Cari dulu pelan-pelan, mama mau bantu papa kamu siap-siap ke kantor"

"Maa, aku juga butuh bantuan"

"Sana cari sendiri dulu, kalau belum dapat nanti mama bantu"

Aruna melihat Guntur yang berusaha mengejar mamanya yang keluar dari kamarnya, "maaa pliss ma, Guntur nanti telat"

Aruna bersiap berdiri dari hadapan lion ingin segera kabur sebelum ada yang berteriak meminta bant-

"Woi lo, sini!"

Tuh kan!

Aruna berbalik melihat Guntur yang sudah bersedekap dada di lantai atas, yang pasti sudah siap memerintahnya

"Lo itu babu Gue, harus nya sebelum pergi liat dulu gue nya butuh bantuan atau ngga"

"Mau gue potong gaji lo"

"Naik lo sini"

"Gue telat, hari ini classmeeting, masih banyak yang mau di persiapkan" Aruna bersuara

"Sopan lo ngomong gitu sama majikan?"

Aruna tersenyum masam, ntah kapan drama mereka ini selesai, "maaf tuan"

"Naik lo sini, ngga mungkin dari puluhan anggota OSIS ngga bisa siapin acara gitu doang, ngga ada lo juga bakal tetap jalan tuh acara"

Main tidak mau Aruna menaiki tangga, berjalan dimana Guntur yang berdiri di depan pintu kamarnya

"Jersey Gue baru di kasih kelas kemaren warna putih buat dipakai tanding nanti. Udah Gue cariin ngga ada"

"Kemarin terakhir kali tuan buat dimana?"

"Kalau Gue tau, lo ngga bakal Gue panggil kesini"

"Yaudah aku liat di lemari kamu dulu"

"Udah aku bongkar tadi di lemari ngga ada"

ARUNA: BAIK TUAN MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang