TIGA

297 15 0
                                    

Aku tau takdir allah itu pasti jauh lebih baik, semuanya ku pasrahkan kepadanya biarkan allah menentukan apa yang telah ditakdirkan🥀
~DIANA HALMAHERA AYYUBI

HAPPY READDYNG
.
.
.

"Ya allah..." kalimat pertama terucap serta tangan nya yang masih mengangkat untuk berdo'a.

"Sesungguhnya hambamu ini menginginkan jalan takdir dan keputusan untuk segala sesuatu yang kau takdirkan bersamaku, mungkin saat ini kau berikan hamba sebuah penentuan dikala sebuah ikatan suci yang harus saat ini hamba menepatinya.

"Hanya engkau yang mengerti akan situasi saat ini maka dari itu ya allah bantu hambamu ini untuk memutuskan sebuah jawaban yang harus di berikan, hamba tau cinta itu adalah fitrah manusia tapi entah mengapa sebuah perjodohan ini tidak menggerakkan sebuah perasaan, jika memang dia terbaik untukku maka buka lah hati ini untuk bisa menerimanya dan semoga dia juga bisa menerima semua kekurangan ini dan ditakdirkan untuk membimbingku untuk jauh lebih dekat denganmu." satu cairan bening berhasil membasahi pipinya dikala ia menutup doa itu.

Netral nya kini menatap seluruh isi sudut kamar miliknya.
"Gak nyangka yah nanti kamar ini bakal ada seorang lelaki yang akan menepati kamar aku selain abah." gumam Diana.

Tak lama dari itu adzan subuh berkumandang merdu menandakan waktunya sholat.

"Eh udah adzan yaudah Alma siap siap aja dulu buat sholat." monolog Diana lalu ia segera merapikan sajadah yang agak berantakan.

***

"Alma kamu mau berangkat sekarang?" tanya bunda Zainab dikala putrinya itu mengenakan pakaian rapih dan elegan jika dilihat sangat cantik.

"Iya kayaknya bunda, tapi nunggu Clara kita mau berangkat bareng." terang Diana sembari merapikan hijabnya yang sedikit berantakan.

"Udah jangan cantik cantik nanti banyak yang suka loh." goda bunda Zainab menatap putrinya itu.

"Ih bunda, ini loh Alma lagi benerin hijab Alma kan kalo berantakan gak nyaman, lagi pula emang ada yah orang yang mau sama Alma gitu?" tanya Alma diakhir perkataannya.

"Nggak mungkin kalo ada orang yang gak mau sama putri abah ini." sahut abah Hasan menghampiri mereka.

"Ah abah bunda, bisa aja deh." Diana terkekeh malu akan pujian ini meskipun beberapa kali kedua orangtuanya ini selalu memujinya.

"Asalamualaikum." ucapan salam itu membuat mereka kompak menoleh kearah pintu tamu yang terbuka sedaritadi.

"Wa'alaikumussalam, eh ada Clara sini nak masuk dulu." sapa bunda Zainab menghampiri Clara yang tersenyum malu.

"Clara kesini mau jemput Alma bunda, kalau mampir nanti insya allah kapan kapan aja." Clara tersenyum ramah mendapati bunda Zainab yang berada di depan nya ini.

"Oh yaudah, kalian berdua hati hati ya." bunda Zainab menoleh kepada putrinya yang sibuk menata kerudungnya.

"Jangan niat kesana cari gus atau ustadz ya, niatkan karna allah." ucap bunda Zainab terkekeh melirik Diana yang juga memperhatikan nya.

"Ih bundaa, bukan ituu." rengek Diana lalu ia menyalimi tangan bunda Zainab dan abah Hasan yang diikuti oleh Clara yang juga berpamitan.

Aa HUDZA MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang