DELAPAN

253 13 1
                                    

Jangan lupa vote and komennya👋👋🧚‍♂️

HAPPY READDINNG
.
.
.

"Ira?" Clara menoleh mendapati panggilan yang menyapa dirinya.

"Ira, gimana kabar kamu?" Clara segera membuang tatapannya tak mengubris pertanyaan itu.

"Kenapa kamu kesini?" pada akhirnya dirinya mengeluarkan pernyataan padanya yang membuat Diana tersenyum bahagia.

"Ira aku kangen sama kamu."

"Maaf ya aku lagi sibuk." Diana lantas beralih memegang tangan Clara yang akan hendak pergi dari hadapannya.

"Ira aku mohon sama kamu tolong jangan tinggalin aku, aku gak mau persahabatan kita berhenti begitu aja. Maaf Ira jika aku telah merebut sebuah harapan kamu tapi apa buat lagi semua sudah terlanjur, asal kamu tau jika aku tidak dijodohkan dengannya sampai kapanpun aku gak akan mau menikah dengannya," tanpa sadar Diana meneteskan beberapa cairan bening yang berhasil membasahi pipinya.

"Berhenti berkata seperti itu, aku hargai semuanya yang kamu lakuin ke aku, aku juga gak sanggup selalu menangisi dia yang sebentar lagi akan bersanding dengan sahabatku sendiri. Aku butuh waktu," Clara lantas menepis genggaman tangan Diana pelan.

"Sampai kapan?"

"Sampai allah berikan kedamaian untuk hati aku supaya aku bisa ikhlas," ucapnya dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Aku sudah buat kamu kecewa, aku bukan sahabat terbaik buat kamu." Clara menggeleng menanggapinya.

"Kamu sahabat terbaik aku, tapi biarin aku berusaha buat berubah bukan juga karna ingin mengiklankan nya tapi ingin merubah niat aku yang salah, niat aku hanya ingin berubah karna allah."

Diana tersenyum haru padanya.
"Aku akan selalu dukung kamu, ingat selagi kita masih bisa bernafas lakukan kesempatan itu untuk melakukan sebuah ketaatan merubah sesuatu yang kurang dari kita, insya Allah pasti allah akan memberikan takdir yang terbaik." Clara tersenyum haru atas penjelasan itu.

"Kamu pantas dengannya, jika memang bukan aku yang bersanding dengan dia setidaknya allah memilih kamu untuk bersanding dengannya. Aku bukan perempuan yang pantas untuk dimilikinya aku tidak mau egois soal takdir aku percaya kamu pasti yang terbaik," tanpa disadari Diana lantas memeluk erat tubuh Clara dengan gerayan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Makasih ya, aku juga yakin pasti ada seseorang yang bisa menyempurnakan semuanya di hidupmu. Maaf Ira aku belum bisa menjadi sahabat yang terbaik." Clara menggeleng pelan menanggapinya.

"Kamu sahabat ku yang paling terbaik, terimakasih kamu udah membuatku sadar."

Bu Rahma melihat haru interaksi mereka dari kejauhan yang seakan semuanya kembali, saling menerima dan menguatkan satu sama lain bersahabat dengan penuh kepercayaan serta keimanan yang sama sama ingin mengejar ridho nya allah.

***

"Ayok kita berangkat nak, nanti takut terlalu siang." abah Azam menghampiri Hudza yang berdiri menghadap tubuhnya pada sebuah jendela menampakan langit indah menyoroti nya dengan sebuah sinaran matahari.

Aa HUDZA MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang