DUA BELAS

248 13 0
                                    

_

HAPPY READDING
.
.
.

"MasyaAllah anak Bunda!" seru bunda Zainab menatap Diana yang baru saja akan berjalan menghampiri mereka.

Tentu dirinya menjadi pusat penglihatan keluarganya terutama Hudza yang sedari tadi tersenyum melirik Diana yang tampak tertutup anggun tak lain dirinya heran akan istrinya ini karena sudah tertutup namun kecantikannya tak bisa disembunyikan lagi.

"Menantu Umma ini makin tertutup makin cantik," puji umma Saffa yang diangguki mereka yang menatap Diana.

"Udah ah jangan puji Alma terus. Malu tau," kekehnya dengan tangan dirinya menutup wajahnya malu. Tentu perlakuan Diana itu dibuat geram akibat tingkahnya yang begitu sangat lucu.

Tok... Tok...

"Asalamualaikum?"

Alih alih perbincangan mereka kini terhenti dikala seseorang mengucapkan salam.

"Wa'alaikumussalam." Jawab semuanya kompak.

"Silahkan masuk saja," sahut abah Azzam sedikit berteriak agar terdengar.

"Afwan Ummi, Kyai ana kesini cuma di beri amanah untuk memberitahu kalau acaranya akan dimulai. Dan juga semua santri santriwati pada dasarnya para ustadz sudah menunggu."

"Oh gitu. Yaudah kita lansung kesana aja. Fatim, syukron infonya kamu boleh kembali lagi. Sebentar lagi kita kesana." Fatim mengangguk sopan.

"Nggih, kalau gitu ana pamit. Asalamualaikum."

"Yuk kita kesana," ajak Hudza pada Diana yang hanya terdiam.

"Tapi A, aku malu."

"Kenapa harus malu hmm? Kamu kan sudah tertutup gak usah malu. Ada saya disini."

"Ekhem ...." Deheman yang disengaja itu mampu membuat keduanya menoleh mendapati keluarga nya yang memperhatikan mereka.

"Aduh keselek gombalan pengantin baru," Hanna mengelus tenggorokannya yang tidak gatal seraya sedikit berdehem singkat. Ahmad yang menjadi suaminya itu kini menyenggol lengan Hanna pelan jujur dirinya tidak enak akan keluarga nya yang ikut terkekeh.

"Masa sih bukannya kamu juga gitu ya? Di depan adik kamu malah menggombal. Nah kan sekarang adik kamu juga bisa lah," ujar bunda Zainab yang diangguki abah Hasan.

"Iya deh iya."

"Udah yuk ah kita kesana sekarang kasian udah pada nunggu."

"Yaudah semuanya Zai sama Alma duluan aja."

"Kalian berdua hati hati. Zai jaga menantu umma jangan sampe pergi sendirian," saran umma Saffa yang dibalas anggukan pelan.

"Tenang aja Umma."

****

"MasyaAllah A, ternyata udah rame banget." Lirih Diana yang langsung memegang erat gandengan tangannya tampak raut wajah yang sedikit ragu.

Aa HUDZA MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang