EMPAT

272 11 1
                                    

Setiap kekurangan pasti ada kelebihan, dan kekurangan itu akan dianggap sempurna oleh orang yang mengetahui kelebihan kita_

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA!!🧚‍♂️

HAPPY READDING
.
.
.

Clara yang berharap agar saat ini ia dapat berfoto dengan ustadz Zai kini musnah dikala kesibukan yang sedang di tanganinya bahkan Hudza sudah mengatakan padanya untuk berfoto lain kali saja hingga membuat dirinya berhenti untuk berharap kembali.

"Gimana Ara, udah foto barengnya?" tanya Diana dikala Clara berjalan menghampiri nya dengan raut wajah cemberut itu.

"Gak jadi, udah ah yuk pulang bete deh kalo lama lama disini." ajak Clara lalu dirinya pergi berlalu dari hadapan Diana yang juga dirinya ditinggal sahabatnya itu, demi apapun Diana menatap malas Clara yang terus berjalan tanpa mengingat dirinya udah ditungguin ujung ujungnya ditinggalin.

"Ara tungguin ihh." teriak Diana lalu berlari menghampiri Clara.

"Kamu lama buruan aku mau pulang."

"Ara kamu gak mau mampir dulu nih?" tanya Diana di perbatasan antara rumah dirinya dengan Clara.

"Nggak dulu deh hari ini, aku lagi gak mood."

"Jangan dipikirin terus nanti juga pasti bakal bertemu lagi kok terus foto bareng deh, udah ya."

"Iya deh iya, kalau gitu aku duluan."

"Yaudah hati hati ya." Clara mengangguk lalu tersenyum hangat padanya.

"Asalamualaikum, jangan lupa titip salam sama bunda." pamitnya lalu pergi berlalu menuju perbatasan yang berbeda arah sembari melambaikan tangan sebelum pergi.

"Wa'alaikumussalam, iya awas nabrak tiang listrik tuh." kekehnya menatap Clara berjalan mundur yang hampir menabrak tiang listrik yang berada di belakang nya.

"Oke deh aman." ucap nya memberikan jempol keren padanya Diana hanya menggeleng pelan melihat kelakuan sahabatnya ini.

Dengan langkah yang cepat dirinya pergi pulang kerumah agar bisa istirahat untuk tubuhnya yang sudah kelelahan.

"Mobil siapa itu kok kaya kenal deh, sejak kapan ada tamu dirumah tanpa sepengetahuan aku." monolognya memperhatikan mobil hitam terparkir di halaman rumah nya juga dengan beberapa suara didalam orang mengobrol di ruang tamu itu.

"Kayanya harus lewat belakang aja deh, gak enak ada tamu nanti malah ganggu lagi." tanpa berlama-lama kini akhirnya memutuskan untuk memasuki rumahnya melalui jalan belakang menuju dapur.

"Asalamualaikum, Bi." sapa Diana yang kebetulan ada di dapur lalu menyalami bi Atun yang sedang membuat teh hangat.

"Wa'alaikumussalam, neng Alma udah pulang kenapa lewat sini?"

"Gak enak bi di sana lagi ada tamu yah?"

"Iya neng, ini bibi lagi bikin teh buat tamu disana, oh iya tamu ini kayanya harus ada neng Alma deh." seketika raut wajah Diana mengernyit kebingungan.

Aa HUDZA MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang