3. Masuk Pesantren

778 58 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على سيدنامحمد، وعلى ال سيدنامحمد

Hallo gays semoga sehat selalu yaa

Jangan lupa vote ya teman-teman, ya meskipun karyaku ga sebagus mereka,

Yuk cari siap pelaku yang sudah menjebak Zahra.

Follow juga ig;intnnrayni07
Tiktok;authorpermata7704

Selamat membaca

Sudah 3 hari Zahra tidak keluar dari kamarnya, bahkan saat makan pun, Vania yang selalu mengantarkan nasi untuknya, terkadang Zahra tidak ingin memakan makanannya, tetapi ia kasihan kepada Vania yang sudah memasak dan mengantarkan untuknya, Zahra masih tidak berani menatap wajah ayahnya, ia masih sangat kecewa dengan pekataannya. Lalu ada suara ketokan pintu Zahra buru-buru membukanya karena ia yakin itu pasti bundanya untuk mengantarkan makanannya, Vania berjalan lalu meletakannya di atas nakas, setelah itu ia duduk dan menyuh Zahra untuk duduk disampingnya.

"Sayangg, bunda percaya kok, anak bunda ini tidak akan melakukan hal seperti itu, karena bunda sudah tau bagaimana sifat kamu yang sesungguhnya." ucap Vania sambil memeluk Zahra dan mengelus-elus pundaknya

"Lalu bagaimana dengan ayah bun?"

"Urusan ayah biar bunda aja ya sayangg, kamu harus banyak berdo'a minta petunjuk sama Allah " lalu Vania mengambil makanan yang berada di atas nakas, "Sekarang kamu makan dulu ya biar bunda yang suapin." Zahra menerimanya dengan sangat senang, karena Vania mempercayainya meskipun ia belum mendapatkan bukti, setelah selesai vania menaruhnya kembali di atas nakas.

"Zahra mau kan, kalau masuk pesantren?" tanya Vania, Zahra diam tak menjawab pertanyaannya, tetapi ia tidak mau jika harus mengecewakan Vania yang kedua kalinya

"Insyaallah Zahra mau bun, jika itu yang terbaik buat Zahra."

"Alhamdulillah."

Jam 02:30 Zahra melaksanakan solat sunnah tahajjud, ia tidak pernah meninggalkan solat sunnah itu, karena baginya sudah menjadi hal yang wajib, usai solat yang berdo'a untuk memohon petunjuk atas permasalahan yang dihadapinya saat ini, lalu ia mengambil mushaf untuk murojaah hafalannya sambil menunggu adzan subuh.

📞📞📞
"Assalamualaikum umi."

"Waalaikumsalam nak, gimana kabarnya sehat?"

"Alhamdulillah sehat mi, umi sama abah sehat?"

"Alhamdulillah sehat nak, kamu kapan pulang umi kangen loh masak kamu gak kangen sama umi."

"Inysaallah kalau urusan Zhafi disini sudah selesai Zhafi pulang mi."

"Umi tunggu, sudah dulu ya umi masih mau ngajar anak-anak, Assalamualaikum"

"Enggeh mi, Waalaikumsalam"

Zhafi meletakan handpondnya di saku bajunya, lalu ia mengambil kitab di lemarinya dan duduk sambil membaca kitabnya dengan khusuk, sekian lama Zhafi membaca ia teringat akan suatu hal, lalu ia membuka kembali hanpondnya dan terpampanglah dua anak kecil yang sangat bahagia, dimana anak lelaki itu menggendong gadis kecil di pangkuanya dengan tertawa bahagia, "semoga kamu baik-bik saja ya dek" batinnya

Gus ZhafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang