10. Perjodohan Gus Zhafi

728 52 5
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على سيدنامحمد،وعلى ال سيدنامحمد

Assalamualaikum Wr Wb
Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan Allah swt, Aminnnn

Selamat datang teman-teman ini cerita pertamaku, semoga kalian suka sama cerita ini, dan buat aku, itu hal yang paling bahagia jika kalian mau membaca ceritaku yang masih belum sempurna ini🙏🙏.

Semoga kalian bisa semangatin aku terus buat nulis yaaa😊

Buat yang mau baca terima kasih yaaa😊😇

{YUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA}

Jangan lupa mampir juga
Ig;intnnrainy07
Tiktok;authorpermata7704

"Ayna." panggilnya, Ayna yang merasa ada seseorang yang tengah memanggilnya ia pun berhenti melangkahkan kakinya, lalu melihat siapa yang telah memanggilnya, setelah ia membalikkan badannya ternyata gus Zhafi yang memanggilnya tadi.

"Iya gus ada apa?" tanyanya

"Ini dari umi, tadi minta tolong suruh kasih ke kamu." ucap Zhafi sambil memberikan sebuah bingkisan padanya. Ayna heran, tidak seperti biasanya bu nyai memberinya seperti itu, namun ia tetap menerimanya.

"Iya gus makasih, bilangin juga sama bu nyai."

"Nanti saya sampaikan, saya pamit dulu Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam gus."

Setelah itu Ayna pun kembali berjalan menuju kelasnya, karena niat awal ia ingin menjemput Zahra untuk pergi ke kantin.

*****

Malam harinya Zahra sakit, mungkin akibat ia tidak makan siang tadi. Sudah Ayna pasti, kan maag nya kambuh, karena ia tau Zahra tidak bisa telat makan,dan saat ini mereka bingung mau mencari makanan dimana. Mau kedapur sekalipun mereka yakin tidak ada makanan disana, jalan satu-satunya adalah meminta tolong gus Zhafi untuk membelikannya nasi di warung depan pesantren. Karena jika ia yang membelinya sendiri, ia tidak akan mendapat izin dari ustadzah Nanda.

"Aku mau minta tolong gus Zhafi saja, aku ga tega liat Zahra kayak gitu." ucap Ayna sambil melihat Zahra yang lemas, tanpa tenaga

"Iya na siapa tau gus Zhafi mau bantu kita." sahut Sifa yang berada di samping Zahra

"Kamu berangkat ke ndalem, biar kita yang jaga Zahra disini." sambung Bella, Ayna pun menyetujui perkataannya,

Setibanya di depan ndalem Ayna bingung, harus memulai dari mana, namun ia harus segera jika tidak keadaan Zahra akan semakin parah. Ayna hendak mengucapkan salam, tapi ia melihat pintu dibuka dari dalam, ia pun mengurungkan niatnya, dan ternyata gus Zhafi yang membukanya, beruntung sekali ia saat ini.

"Ada perlu sama umi?" tanya Zhafi yang masih berada di ambang pintu.

"Nggak gus, tapi sama njenengan." jawab Ayna

"Saya?" ucap Zhafi sambil mengerutkan keningnya, kerena tidak biasanya Ayna seperti itu, apa mungkin perihal ia yang memberinya bingkisan itu, lalu ia segera menutup pintunya kembali.

Gus ZhafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang