13. Pernikahan

824 57 30
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على سيدنامحمد،وعلى ال سيدنامحمد

Assalamualaikum Wr Wb
Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan Allah swt, Aminnnn

Selamat datang teman-teman ini cerita pertamaku, semoga kalian suka sama cerita ini, dan buat aku, itu hal yang paling bahagia jika kalian mau membaca ceritaku yang masih belum sempurna ini🙏🙏.

Semoga kalian bisa semangatin aku terus buat nulis yaaa😊

Buat yang mau baca terima kasih yaaa😊😇

{YUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA}

Jangan lupa mampir juga
Ig;intnnrainy07
Tiktok;authorpermata7704

Dalam sabarku menunggumu, aku menemukan arti sejati dari cinta, karena pada dasarnya cinta itu ada dua halalkan atau tinggalkan

-Zhafi Abyan Falah-

Waktu berjalan begitu cepat, dan Zhafi pun sudah mengetahui siapa pelaku yang telah mencelakai Zahra. Dari berbagai ujian telah Zhafi lewati, dan kini adalah hari bahagia untuknya dimana tepat hari rabu tgl 23 maret 2023 adalah hari pernikahannya dengan Zahra, dan sebentar lagi status dirinya akan berganti sebagai seorang suami.

Zahra berada di dalam kamarnya sambil memandangi dirinya di depan cermin, dengan balutan gaun pengantin warna putih yang sangat anggun, dan sedikit polesan make up di wajahnya membuat kecantikannya kian bertambah, Dinda dan Ayna yang melihatnya penuh kagum terhadapnya. Dan ia tidak menyangka temannya akan secepat itu untuk menikah, Zahra memang hanya mengundang teman dekat dan kerabat dekat saja, karena acara pernikahannya cukup sederhana.

"Masyaallah kamu cantik sekali Zahra." puji Ayna

"Iya ning cantik sekali, dan aku masih tidak menyangka sebentar lagi Zahra akan menjadi seorang istri." Sahut Dinda

"Makasih yaa." balas Zahra

Kemudian pintu kamar terbuka, dan ternyata itu Vania yang membawa kain putih di tangannya, ia pun menghampiri putrinya.

"Masyaallah anak Bunda cantik sekali." pujinya, "Pakai ini ya, tadi Nak Zhafi memberikan ini pada Bunda, dia ingin kamu memakainya." Zahra pun menerimanya ternyata itu sebuah cadar putih yang senada dengan gaunnya.

"Iyaa bun."

"Zahra kita ke bawah duluan ya." Pamit Ayna dan Dinda, mereka merasa tidak enak jika terus berada disana, Zahra pun menganggukkan kepalanya

"Ingat ya kamu harus nurut sama suami kamu, tanggung jawab kamu sebentar lagi berada di tangan suami kamu, bukan sama Ayah lagi. Kalau suatu saat nanti rumah tangga kalian ada masalah, harus di selesai baik-baik ya sayang. Bunda sayang sama kamu." ucapnya sambil memeluk erat Zahra, Vania belum siap untuk melepaskan putrinya tapi dia sudah dewasa dan berhak untuk menentukan hidupnya sendiri.

"Zahra juga sayang sama Bunda." balasnya, dengan buliran air mata yang lolos jatuh ke wajah cantiknya

"Sudah dong jangan nangis, ini acara bahagia kamu." ucap Vania sambil menghapus air matanya.

Gus ZhafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang