Sekarang pulang sekolah, dek kookie terlihat agak gelisah karena mommy belum menjemput, dia selalu menoleh ke gerbang saat ada yang datang, namun, tetap saja momy belum datang.
Abam tete senang tiasa berada di dekat dek kookie, mereka sedang bermain prosotan.. abam menggandeng tangan andek naik ke perosotan, si adek memeluk pinggang abam biar aman saat melumcur di prosotan.
Sedang asik bermain, datanglah mahluk imut kelas B, namanya chimi
"Tetee... tok ndk main sama chimi cih.. tan chimi tundu di telas tadi", ucapnya sambil berteriak saat abam tete dan dek kookie baru mendarat di ujung prosotan.
Abam tete langsung berbalik dan memeluk adek kookie
"Adek kookie danan tatut.. tan ada abam tete diyini..", ucapnya, kemudian memapah dek kookie untuk berdiri dari perosotan dan menyimpan dek kookie dibelakangnya
"Chimi danan ditu.. dek kookie tatut diteliakin.. dia balu cekola, beum puna teman.. makana tete temenin dek kookie", ucap tae kemudian memeluk chimi
"Tapi chimi nundu tete ditewas tawuu..."
"Heheh mianee",
"Dek kookie, ayo temenan ama chimi, dia baik ko... dia temen abam tete duga"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Otee chimi..", ucap dek kookie sambil memggenggan tangan chimi, sementara tangan yang satunya menggenggam tangan abam tete... tangan tete pun menggengam tangan chimi
Jadilah mereka bertiga berpengangan tangam lan lompay lompatan ala bocah sambil ketawa ketawa
. . .
"Chimi... taetae.... ayo pulang",
Panggil dua orang wanita dewasa, satu nyonya kim, bunda tae yang merupakan owner dari salah satu bekry terkenal d kota seol, dan nyonya park adalah pengusaha butik kenamaan di korea.
Dek kookie langsung melepaskan tangan chimi, chimipun langsung berlari ke arah mamy nya
"Mamy...... atu ada lapal.. ayo mam",
"Baiklah, nyonya kim kami duluan", ucap ny park
"Say goodbye to imo", ucapnya k chimi
"Bye bye imo... chimi cuka cake buatan imo"
"Haha besok imo bawakan ya... yang rasa redvelvate kan?"
"Iya imoo"
Akhirnya mereka berlalu... kemudian nyonya kik kembali memgarahkan pandangnnya ke tae
"Buna sebental.ya... dek kookie beum didemput, dia tatut sendilian ditini"
"Iya sayang.... wah lucu sekali dek kooki", ucap bunda tae menghampiri merek
Namun dek kookie malah bersembunyi dibalik tubuh tae dan meremat erat ujung baju tae
"Dek kookie danan tatut, ini buna abam tete, sini tenalan sama buna.. "
Kookie malah tambah mendempetkan tibuhnya ke tae dan memeluknya dari belakang. Bunda paham.kalau temab kecil tae ini ketakutan, ah sepertinya dia pemalu
"Teman abam tete malu ya sama buna... mau ga temenan sama buna, kalau mau besok buna kasih cake coklat", ucap bunda dengan nada bersahabat
Kookie menyumbulkan kepalanya
"Belapa", bunda pengen ketawa kencang, namun ditahan
"Dek kookie mau berapa cake? Buna punya chocolate cake, cheesee cake, redvalvate cake, vanila cake, stowberi cake juga ad"
"Talo abam tete tuta yang stobeli, kalo dek kookie tuta yang mana", acak tae bicara
"Tuta temuanya", ucapnya lirih
"Oke, besok buna bawain cakenya ya.. tapi dek kookie harus ijin dulu kalau mau mam cake nya ke oemanya"
"Kookie ndk puna eoma", ucap kookie, Bunda nya tae juga kaget
"Kalau ayah"
"Ndk puna duga", ucap kookie sambil menunduk memainkan jarinya, dia sedah disambing tae sekarang
"Dek kookie danan sedih, dek kookie boweh panggil buna te bunanya abam tete", ucap tea lembut, kookiepun mendongan dan memeluk bunda
"Bunaa.... mau cake becok ya", ucapnya di pelukan bunda, dan bunda mengiyakan. . . .
"Kookie...", sapa seorang wanita karir yang baru datang, dia sedikit kaget saat kookie dipeluk oleh seorang wanita, ah mungkin guru kookie batinnya
"Moomy....", ucapnya lari dan memeluk momynya
"Itu siapa sayang"
"Ini abam tete.. abam na kookie mom, ini buna kookie"
"Ah perkwnalkan saya moomynya kookie"
"Ah kookie puna mommy?", tanya tete
"Iya kookie punya mom dan dad, tapi ndk puna ayah dan buna seperti abam
Oalah... bunda mengira kookie ini yatim piatu, ternyata dia hanya tak tau kalau ayah bunda itu sama saja dengan mom dan dad
"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
