7

555 57 20
                                    

15 tahun kemudian, tiga pria ini sudah berusia 18 belas tahun, takdirpun kembali mempertemukan mereka sebagai orang asing. Mereka sama sama tercatat sebagai mahasiswa baru d seoul UNiversity. Kampus bergengsi di Korea.

Tae masuk dengan jalur beasiswa, dia pintar namun datang dari keluarga kurang mampu.

Setelah balik k busan, pelan pelan usaha bunanya kembali memggeliat, dibantu paman dan bibinya toko roti buna menjadi toko paling besar di busan. Namun naas, paman dan bibi tae mulau melakukan korupsi dan tak tanggung tanggung membuat nyawa snag buna melayang dan membuatnya seolah karena kelelahan kerja.

Tepat pada usia 8 tahun, tae sudah menjadi anak piatu.. ah ayahnya sendiri, tae lahir tanpa seorang ayah. Bunanya dulu saat mulai merintis karir di seol diperkosa oleh seorang yang takndikenal, sampai akhirnya hamil.

Kakek nenek tae minta untuk buna memggugurkan kandungan, namun buna tak mau. Dia mau tae lahir ke dunia. Hanya 8 tahun mereka bersama, dan takdir berkata lain

Toko kue milik buna di ambil alih sepenuhnya oleh paman dan bibim hidup tae mulai suli sejak saat itu. Diam menjadi sasaran pukulan pamannya. Tempat pelampiasan amarah sang bibi dan bahan cacian saudara saudaranya yang tak lain adalah anak dari paman dan bibi.

Tae yang awalnya sangat ceria, berubah menjadi pria dingin dan mati rasa. Dipukuli pun dia tak akan menangis atau menjerit kesakitan lagi. Dia hanya diam dan pasrah.

Pintar adalah salah satu karunia yang tae miliki selain wajah tampannya

"Kau bajingan, kenapa kau mau melanjutkan kuliah ha... kau kira uangku banyak untuk menyekolahpanmu", ucap sang paman sambil memukul kepala tae dan membuat kepalanya terbentur ke dinding

"Itu beasiswa paman, aku akan tinggal disana untuk kuliah dengan beasiswaku"

"Bagus, pergilah kau anak pembawa sial, aku muak melihatmu"

"Baik bi, besok pagi aku berangkat"

"Bagus.." ketus sang bibi

Tae masuk k kamarnya. Memgambil fotonya dan buna yang terpajang di frame kecil, serta foto seseorang yang disebut dek kookie, hanya itu foto yang tae miliki.  Kemudian tae mengambil dua lembar baju kaos dan dua kemeja serta satu jaket. Kemudian dua celana panjang, satu celana pendek dan satu celana training.

Keesokan pagi, sebeluk.bernagkat tas tae digeledah oleh sang bibi. Tae hanya diam. Setelah itu dia berangkat pergi.
.
.
.

Tae sedang menungu bus untuk ke statsiun, dia akan ke seoul dengan kereta.

"Nak tae.."

"Nenek li, kenapa kesini, butuh bantuan?"

"Tidak nak, kenapa tak pamit ke nenwk", ucap sang nenek sambil mengelus kepala tae

Tae hanya diam

"Ini, ini ada telur asin, roti dan air.. ini juga ada uang 10.000 untuk jajan",  air mata tae menggenang,

"Makasih nek", ucapnya sambil memeluk sang nenek.

Uang 10rb tidaklah besar, namun sangat berharga untuk tae.
.
.
.
.

Jeon jongkook

Tumbuh menjadi pribadi yang arogan, suka memerintah dan memaksa. Dibesarkan dengan uang membuatnya beranggapan uang adalah segalanya. Suka bermain wanita, mabuk mabukan dan sangat suka membully.

Park jimin atau chimi

Tumbuh menjadi pria nice yang sangat ramah, dia juga berteman baik dengan jungkook karena komunikasi mereka terjalin dengan baik. Bahkan mereka telah lupa dengan sosok kecil abam tete.

Kim taegi & kookie❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang