19

431 30 1
                                    

"Kookie, kami ingin bicara",

Itulah sambutan yang diterima jk saat menginjakan kaki dirumahnya

"Ada apa mom dad?"

"Kami akan menjodohkanmu dengan anak tuan choi, kau kenal minho kan?", dad

"Kenapa dad, jung sayang tae. Jung mau sama dia selamanya"

"Kita sedang tak bernegosiani boy, kau siapkan dirimu dan tak ada lagi pertemuan dengan jalang itu"

"DAD... DIA BUKAN JALANG, DIA KEKASIHKU",

"See kau bisa membentakku karena anak itu",

Air mata jung jatuh

"Dad please... ", ucapnya berlutut ke tuan jeon

"Hilangkan perasaanmu padanya dan jangan temui dia lagi, atau dia yang akan kulenyapkan jeon"

"Hikss jung mohon hikss... mom, pleasee jangan minta jung hiks hikss pisah ama tae, hikss.."

"Kau ingat kita ini siapa jung, tak mungkin kami membiarkanmu bersanding dengannya"

Jk merangkan ke kaki ayahnya, bersujut memohon agar dia tetap bersama tae.

"Hikss hiks dad jung mohon.. hikss hiksss"

"Oke, sepertinya kau tak bisa menghilangkan perasaanmu padanya jung... kau yang memilih hal ini"

Jk tak paham apa yang dimaksud ayahnya, apakan ayahnya akan mengizinkan hubungan ini, jk mulai tenang dan berhenti menangis

Tuan jeon menelfon orang kepercayaannnya

"Halo mark.. sepertinya putraku tak bisa menghilangkan perasaanya pada anak itu...

Jadi...

Kau lakukan tugasmu, hilangkan jalang itu dari dunia ini, habisi dia"

Mata jung membola, paman mark adalah tangan kanan ayahnya, sudah banyak orang yang dihabisi oleh paman mark, dia tak berbelas kasih

Jung kembali memohon, bersujud di kaki sang yah

"Dad.. hiks hiksss jangan jangaaaaann hikssss jung mohon jangan, hikssss"

Tuan jung menarik kakinya dan pergi, begitupun nyonya jeon.
.
.
.
.

Jung masing menangis dilantai, walaupun orangtuannya cenderung memberikan kebebasan, namun orang tuanya bukanlah orang yang suka dibantah. Jung memaangis sampai dia tak sadar kalau dia tertidur dilantai
.
.
.

Jung terbangun saat hapenya berbunyi menandakan ada panggilan dari bambam

"Halo jung"

"Ya bam"

"Jung, tae tadi diseremlet motor, sekarang dia sudah dirumahnya, tadi tae minta tolong kabari ke elu buat ga usah jemput dia kerja.. dia ga kerja hari ini"

"Oke bam"

Jung menutup  matanya, dia paham kalau orangtuanya tak main main. Namun dia juga tak mau lagi kesepian, baeu saja bahagainya kembali, apa harus dia tak bahagia lagi.

.
.
.

Tiiiing

Suara pintu apartemen terbuka

"Dek..."

Jung langsunv lari memeluk tubuh tae

"Maaf bam hikss hiksss maaf.... maaf hiks hiksss"

Tae bingung kenapa dek kookienya menagis.

"Hei sayang, kenapa"

"Abam... hikss hiksss kookie sayang sekali sama kamu hiksss ga mauu pisaah hikss hikss.. lebih baik mati saja hiksss gamau hidup sendiri lagi",

Air mata tae ikut jatuh mendengar rancau adek kookie kesayangannya. Dia memeluk kookie erat, menyalurkan semua rasa sayanyaya. Dia tak tau apa yang emmebuat kookie sekacau ini, namun dia tau kookie sedang tak baik

"Abaam.. hiks hiksss.... berjanjilah hanya oercaya padaku, hikss... "

"Hikss hikss iyaa taetae percaya kookie hiks jangan nangis kookie, tae sakit lihatnya, hikssss"

Mereka berpelukan dan menangis bersama. Pelukannya semakin erat menyiratkan sakit yang sedang mendera batin dua remaja itu.

"Tae, hiks hikss jangan benci kookie hiks hikss apapun yang gerjadi kedepannya ya....", ucap kookie sambil menggangp pipi tae, tae mengangguk dan menggengan tangan kesayangannya yang sedang ada dipipinya

"Berjanjilah untuk kuat hiks hikss apapun yang terjadi, hikss hikss:", tae memgangguk

"Kalau kookie ga ada hiks hikss di sisi tae hiksss... tetaplah didekat jimin, bambam dan suga hyung, hikss hikss mereka akan selalu menjaga tae, hiksss", tae memgangguk lagi saat air matanya deras meluncur kepipinya

"Kalau kita tak bisa bersama, hisk hiksss ingatlah kookie akan selalu mennjaga tae dari jauh hiks hikss"

"Kalau kita tak bisa bersama, dan hiks hikssss kookie dekat dengan orang lain, hikss hiksss percayalah tak ada hiks hikss tak ada cinta untuk orang teraebut, hikss hikass cinta kookie hanya untuk tae hikss hikssss"

Tae tersenyum, oaham maksd kookie, pasti dia akan segera diambil orang lain. Oh tugan dimana bahagiaku, apa aku tak  boleh bahagia, kenapa kookie juga harus pergj batin tae

"Hiks tae hiksss jangan hiks hikss benci  jabgan benci kookie hikss kalau nanti hati tae terluka, hikss hiksss percayalah taknada yang menggantikan posisi tae dihati kookiee hikssss hiksss"

"Kalau kookie pergi duluan, hiks hiksss berbahagialah... hiksss",

Tangis mereka menggema kembali, saling berpelukan dan menguatkan satu sama lain. Kookie sakit dnegan kondisinya, dan tae pun menderita

"Tae ga bakal pernah benci kookie apapun yangbgerjadi"

"Tae akan mendoakan kebahagiaan untuk kookie hiks hiks.. kookie harus bahagia"

"Ga bisa hiks hikss ga bisa taee.... bahagia kookie kalau kita bersama, hikss hiksss... dan maaaf",

"Aku paham kook.. hikss... dengarkan orabgtuamu, hikss mereka mencintaimu dan ingin yang terbaik"

"Aku benci mereka hiks hiksss"

BRAK BRAK

Pintu apartemen tae di gedor kencang, bahkan pintunya sampai rusak

"Jeon, balik... ban kau jalang, jauhi anak saya"

"DAD, JAGA MULUTMU..."

tuan jeon hanya smirk, dan memberi kode pada mark. Mark dan anak buahnya maju dan langsung memukuli tae

"Dad stop, hikss noo...., paman stoop jangan pukuli kekasihku",  ucap jk sambil melindungi tae yang dipukuli, namun tubuhnya ditarik bodyguard tuan jeon

Tuan jeon menyaksinyak tae yang dipukuli anak buah mark, jk yang ditahan bodyguard tuan joen tak bisa membantu

"Dad stooop hiksss stooop jangan sakiti diaa lgi... hikss dadd aku turuti semua maumu, stooop stoop pleaseee hikss"

"Mark stop"

Jung pun dilepasikan oleh bodyguard tuan jeon. Jungkook berlari memeluk tae, memeluknya sambil memgucapkan ribuan maaf.

"Jung, ayo pergi sebelum aku membunuhnya didepan matamu"

Tae memangguk, jung berucap maaf dan mengecup bibir kekasihnya untuk terakhir kalinya, mungkin..

Jung berjalan lemah, air matanya mengalir deras, dia patuh ke dad nya demi keselamatan kekasihnya

Kim taegi & kookie❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang