22

1.1K 143 55
                                    

Gulf duduk di ruang keluarga, wajahnya tampak serius.

"Ayah, Bunda, aku mau bicara tentang sesuatu" ucapnya dengan suara hati-hati

Ayah dan bunda Gulf saling pandang sebelum mengangguk memberi isyarat agar Gul6 melanjutkan

"Aku mau ikut ke Amerika bersama kalian, tapi aku punya permintaan" ungkap Gulf membuat ekpresi keduanya orang tuanya berubah antara kagum dan penasaran.

"Kau serius ingin ikut kami ke Amerika nak?" tanya sangat ayah

"Dan apa permintaanmu?" tanya bunda

"Aku ingin kalian mempublikasikan diriku sebagai bagian dari keluarga ini di depan publik. Aku ingin berdamai dengan masa lalu dan tidak lagi menyembunyikan identitasku" ujar Gulf dengan mantap

Ayah dan bunda Gulf tampak senang mendengar keputusan anak bungsunya itu, pasalnya Gulf sudah sering kali mereka membujuk Gulf agar mau mempublikasikan dirinya tapi Gulf selalu menolak dengan alasan takut dia dimanfaatkan oleh teman-temannya

"Tapi aku ingin hal itu diumumkan pada hari yang sama dengan keberangkatanku ke Amerika, bukan sekarang" lanjut Gulf

Orang tua Gulf agak terkejut, tapi mereka mencoba memahami alasan di balik permintaan tersebut

"Mengapa begitu, Nak?" tanya bunda Gulf.

Dengan tatapan tulus, Gulf menjelaskan, "Aku ingin memberi teman-temanku waktu untuk menerima keputusanku dan mengucapkan selamat tinggal. Aku tidak ingin membuat perpisahan itu terlalu sulit bagi mereka, dan aku ingin pergi dengan damai" ujar Gulf

Ayah dan bunda Gulf saling melihat, merenungkan kata-kata Gulf. Meskipun agak kecewa karena mereka ingin segera memperkenalkan Gulf kepada dunia, mereka juga menghargai kepedulian dan kebijaksanaan anak mereka.

"Baiklah, Nak. Kita akan melakukannya sesuai dengan keinginanmu" kata ayah Gulf sambil tersenyum bangga pada putranya yang matang.

Gulf merasa lega setelah mendapatkan dukungan mereka untuk mengatur perpisahan yang tenang di sekolah, Gulf membuat keputusan ini bukan karna dia takut dibully tapi justru untuk membalas dendam pada orang-orang yang membullynya

Gulf tau dengan dia mempublikasikan diri sebagai anak keluarga Traipipattanapong tidak bisa langsung menyelesaikan masalahnya, foto dan rumor pertama mungkin sebuah kebohongan tapi foto dan rumor yang kedua adalah kebenarannya

Benar itu foto Gulf dan benar dia sengaja mengirimkan foto itu pada Mew walaupun atas keinginan Mew, Gulf tau perjanjian Mew dan Charlotte yang akan menghapus foto dan videonya setelah sebulan berpacaran tapi Gulf tidak bisa menunggu selama itu

Jadi Gulf memilih untuk pergi demi menyelamatkan nama baiknya dan juga nama baik Mew, setelah dia sudah cukup kuat dia pasti akan kembali dan membalas semua perlakuan jahat yang ditunjukkan padanya

~~~

Keesokannya Gulf melangkah masuk ke sekolah pada hari terakhirnya dengan tatapan datar, tidak lagi merespons tatapan sinis dan cemoohan. Seolah-olah Gulf telah menemukan kekuatan di balik keheningannya. Mew, memperhatikan perubahan ini dari kejauhan, merasa Gulf pasti sedang menderita dan kecewa padanya.

Di dalam kelas, suasana semakin tegang. Meja belajar Gupi kembali dicoret-coret, bahkan buku-bukunya dirobek-robek. Teman sekelas menunjukkan ketidaksenangan mereka, meneriaki Gulf dengan kata-kata pahit. Win dan Gun, tetap setia mendukung, berusaha melawan arus yang semakin ganas

"Lihat, dia bahkan tidak bisa mempertahankan harga dirinya" ujar salah satu siswa

"Kok bisa sih dia masih gak tau malu masuk ke sekolah lagi" ujar siswa lainnya

Si Cupu Glow Up || MewGulf (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang