25

1.3K 132 33
                                    

Hai Phi/Nong aku balik lagi, kalian udah siap ngeliat Gulf jadi bar-bar??

Mau double atau triple up itu tergantung kalian mampu nggak sampai target

~~~

Dalam keputusannya untuk tidak mengaktifkan nomor ponselnya, Gulf berusaha menciptakan batasan untuk menjaga fokusnya pada penyembuhan dan studi di Amerika. Meskipun teman-temannya di Indonesia tidak dapat menghubunginya, dia yakin bahwa keputusan ini diperlukan untuk memprioritaskan kesehatan mentalnya.

"Sementara waktu, aku perlu fokus untuk menyembuhkan diriku sendiri dan menyesuaikan diri di sini. Mungkin lebih baik jika aku tidak terlalu terhubung dengan kehidupan di Indonesia" batin Gulf

Keputusan Gulf ini juga menjadi bagian dari usahanya untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung di Amerika. Dengan membatasi komunikasi, dia berharap dapat mengejar pemulihan tanpa terganggu oleh dinamika dari tanah airnya.

Sementara itu, teman-teman Gulf di Indonesia mulai merasakan ketidakaktifan nomor ponsel Gulf dari awal kepergiannya, menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan di kalangan mereka.

"Aku sudah mencoba beberapa kali menghubungi nomor Gupi, tapi tidak ada respons sama sekali" ujar Win khawatir

"Mungkin dia sedang sibuk atau ada masalah dengan ponselnya" ujar Gun mencoba terus berpikir positif

"Arrrggghhh kemana dia sebenarnya? Kapan dia akan kembali?" tanya Mew frustasi

Gulf, sambil fokus pada perjalanan penyembuhannya, mengabaikan notifikasi yang terus-menerus dari ponselnya yang tidak diaktifkan. Keputusannya untuk menempatkan dirinya sendiri di tempat yang jauh dari teman-teman lamanya adalah langkah pertama dalam proses pemulihannya.

~~~

Di akhir pekan yang menyenangkan di Amerika, Gulf berkunjung ke tempat tinggal sepupunya yang sudah lama menetap di sana yaitu Krist. Pertemuan mereka disambut oleh tawa dan keakraban, memberikan Gulf kesempatan untuk merasakan kehidupan baru dan mengeksplorasi San Francisco bersama.

"Gulf! Akhirnya kita bisa bertemu di sini. Gimana kabar lo?" tanya Krist sambil memeluk Gulf

"Kabarku baik, Krist. Senang bisa melihatmu lagi setelah sekian lama" jawab Gulf sambil membalas pelukan Krist

Dalam percakapan mereka, Krist memberikan pandangan tentang kehidupan di Amerika dan memberikan beberapa tips untuk Gulf beradaptasi dengan lingkungan barunya. Mereka berdua seperti menemukan keakraban yang hilang dan merindukan momen-momen bersama di Indonesia.

"Jadi, apa yang udah lo lakukan sejak tiba di sini?" tanya Krist antusias

"Aku hanya sedang sibuk mengurus surat pindahan sekolah dan beberapa kali jalan-jalan. Terkadang, suasana baru ini membantu melupakan beberapa kenangan buruk" ujar Gulf

Keduanya berjalan-jalan di sepanjang jalan-jalan kota, mengeksplorasi tempat-tempat menarik yang San Francisco tawarkan. Kebersamaan Gulf dan Krist menjadi penyegar bagi Gulf setelah perjalanan yang intens di Indonesia.

Sementara mereka berdua menikmati kebersamaan itu, Gulf merasakan sedikit kelegaan dari beban yang selama ini dia pikul. Weekend yang indah bersama Krist memberikan Gulf kesempatan untuk mengisi kembali semangat dan melihat masa depan dengan lebih optimis.

"Hei Gulf malam ini gw mau ke bar, apa lo mau ikut?" tanya Krist mengajak Gulf

"Ke bar, aku belum pernah kesana sama sekali, aku tak yakin mau pergi" tolak Gulf lembut

"Oh ayolah, disana kita bisa lebih bersenang-senang, gw akan ngenalin lo sama teman-teman gw disini" ujar Krist membujuk Gulf

"Yaudah deh aku ikut" ujar Gulf

"Btw lo coba deh ngomong pake lo-gw jangan aku-kamu, soalnya rada gimana gitu gw dengernya" protes Win

"Ihh aku gak biasa pake panggilan lo-gw Krist" balas Gulf

"Yah makannya sekarang biasain, biar gak disangka lo cupu" ujar Krist

Krist tidak tau jika kata cupu langsung mengtrigerred Gulf untuk melakukan apapun asal tak mendapatkan julukan itu lagi

"Oke, mulai sekarang gw coba" ujar Gulf

"Nah gitu dong, yaudah yuk langsung ke bar aja kita" ajak Krist

Tak lama kemudian Krist dan Gulf sampai di sebuah Bar terkenal di San Francisco, Di bar yang ramai itu, Krist memperkenalkan Gulf kepada teman-temannya, Glenn dan Bow. Mereka menyambut Gulf dengan ramah, menciptakan suasana yang akrab dan penuh semangat.

"Ini dia Gulf, sepupuku dari Indonesia. Dia sedang bersekolah di sini, loh." ujar Krist memperkenalkan Gulf

"Halo, Gulf!! Lo bisa panggil gw Glenn, nice to meet you" ujar Glenn

"Hai ganteng, lo bisa manggil gw sayang aja gakpapa" ujar Bow menggoda Gulf

"Gak usah didengerin Gulf otaknya emang rada miring, panggil aja dia bowtakk" ujar Glenn

"Sembarangan lo, lo panggil gw Bow aja yah Gulf" ujar Bow

"Hai, nice to meet you too" ujar Gulf pada Glenn dan Bow

"Bagaimana kesan lo setelah beberapa waktu di Amerika Gulf?" tanya Glenn

"Amerika sangat berbeda, tapi gw mencoba menyesuaikan diri" ujar Gulf

"Gulf bilang dia bakal bersekolah di San Francisco juga loh" ujar Krist

"Keren! Di mana lo akan nerusin sekolah? San Francisco punya banyak pilihan bagus" tanya Bow

"Gw bakal bersekolah di San Francisco Internasional High School. Katanya salah satu yang terbaik di sini" jawab Gulf

Ternyata, Krist, Glenn, dan Bow juga bersekolah di tempat yang sama, dan kegembiraan mereka terlihat dari percakapan yang semakin seru.

"Wow, kita semua satu sekolah nanti. Itu bakal seru! Kita bisa sering main bareng" ujar Krist bersemangat

Semua berbaur dalam tawa dan obrolan yang mengalir begitu alami, menciptakan momen yang menyenangkan di antara Gulf dan teman-teman barunya di Amerika. Suasana akrab ini memberikan Gulf semangat baru dan rasa nyaman di tempat yang baru baginya.

Di tengah gemerlap suasana bar yang penuh keceriaan, Glenn dan Krist mengajak Gulf untuk mencoba minuman beralkohol. Karna jika ke bar tanpa minum-minuman beralkohol sama saja pergi ke sekolah tanpa belajar, Mereka merayu Gulf dengan tawaran yang sulit untuk ditolak.

"Coba deh, Gulf! Rasanya enak dan bisa bikin suasana makin seru" ujar Glenn mencoba membujuk Gulf

"Jangan khawatir, Gulf. Ini justru kesempatan bagus buat lo mencoba hal baru" ujar Krist

Gulf awalnya tampak ragu, terutama karena ini adalah pengalaman pertamanya dengan alkohol. Namun, desakan dari Krist dan Glenn membuatnya akhirnya mengambil keputusan untuk mencicipi.

"Baiklah, gw coba sekali ini aja ya" ujar Gulf mengiyakan

Setelah mencicipi, ternyata Gulf merasa menyukai rasanya, dan dia mulai lebih santai dalam atmosfer yang penuh keceriaan.

"Ternyata enggak seburuk yang gw bayangkan. Thanks Glenn, Krist" ujar Gulf sambil menenggak lagi minumannya

"Sama-sama Gulf, ayo tambah lagi" ujar Glenn sambil kembali menuangkan wiski ke gelas Gulf

"Udah gw duga lo bakal suka" ujar Krist

Mereka pun melanjutkan malam itu dengan tawa, obrolan, dan minuman. Bow, yang terbiasa dengan kenakalan Krist dan Glenn, hanya bisa mengamati, sementara Gulf menemukan cara baru untuk bersenang-senang di tengah teman-teman barunya. Suasana hangat dan kebersamaan mereka menciptakan kenangan yang tak terlupakan di malam itu.

~~~

Ayo kita buat Gulf lebih bar-bar dan lebih brutal daripada Mew

Jangan lupa komen

Si Cupu Glow Up || MewGulf (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang