18

1.1K 151 28
                                    

Ayo buat perjanjian aja, setiap kali aku Up dan kalian Vote sampai 50 aku bakal langsung Up chapter baru

Jadi kalo sekarang Votenya 50 aku bakal up lagi, terus nanti kalo yang baru  sampai 50 lagi aku bakal up lagi

Mungkin bisa sampai triple up, bisalah yah target 50 soalnya yang baca per chapter aja lebih dari 100 reader kok

~~~

Keesokan paginya, suasana sekolah berubah menjadi gelap bagi Gulf. Tatapan sinis dan bisikan-bisikan menyelimuti keberadaannya. Tanpa alasan yang jelas, Gulf merasa terbebani oleh pandangan merendahkan.

Tiba-tiba, seorang siswa mendekati Gulf dengan senyum sinis, "Hei, Gupi, dengar-dengar kamu jadi cowok simpanan pria tua kaya, ya?" Teman-temannya yang lain tertawa dengan nada merendahkan.

"Apa yang kalian bicarakan? Sialan, apa masalah kalian?" Tanya Gulf yang terkejut dan kebingungan

Siswa lain bergabung dalam ejekan, "Ah, Gupi, pasti hidupnya enak ya, dapat duit banyak dari sugar daddy-nya" Gelak tawa sinis mengiringi kata-kata mereka.

Gulf mulai merasa tertekan, memutuskan untuk mengabaikan mereka dan berjalan memasuki kelasnya. Namun, sindiran yang menyakitkan terus menghujani

"Gupi, jangan lupa beri salam untuk sugar deddy-nya!" ejek salah satu siswa dengan nada mengejek.

Di dalam hati, Gulf merasakan kebingungan dan kesedihan.

"Kenapa mereka bisa sekejam ini? Apa yang telah terjadi?" batin Gulf, sambil menahan rasa malu dan sakit hati, melangkah menuju kelas dengan tatapan sinis yang terus menyusulnya.

Setelah sampai di kelas, Gulf langsung berjalan menuju kursinya. Namun, Gulf terkejut ketika di meja belajarnya banyak coretan berupa sindiran dan kata-kata hujatan lainnya yang ditujukan padanya. Win dan Gun, yang baru saja datang, juga terkejut melihat kondisi tersebut.

"Siapa yang berani mencoret-coret meja Gupi seperti ini?" Murka Gun dengan tatapan tajam mencari-cari pelakunya.

Win, dengan sigap, mengambil tissue dan membersihkan coretan di meja Gulf. "Tenang, Gupi. Kita bersihkan ini bersama-sama" ujar Win mencoba menenangkan Gulf

Gulf yang masih terkejut, hanya menunduk sambil menangis. Gun melanjutkan dengan kemarahannya

"Ini gak bisa dibiarkan begitu aja. Cepat ngaku siapa yang lakukin ini dan tanggujawab sekarang juga!" Bentak Gun pada semua siswa di kelasnya

"Udah Gupi gak usah nangis, gw sama Gun bakal balas siapa orang yang jahatin lo" ujar Win menenangkan Gulf

Namun, di dalam hatinya, Gulf berperang dengan perasaannya sendiri

"Kenapa mereka melakukan ini padaku? Apa yang salah denganku?" batin Gulf, sambil mencoba menguatkan diri di tengah sorotan tajam dan hujatan yang menyakitkan.

Gun terus berkoar-koar, mencari tahu siapa yang tega melakukan hal itu pada Gulf. Melihat Gun yang marah, salah satu siswa memberanikan diri menunjukkan foto Gulf berpelukan dengan seorang pria tua, mengatakan gosip bahwa Gulf adalah simpanan pria tua itu.

Gun dan Win, tentu saja, tidak percaya, namun mereka juga penasaran dengan kebenaran di balik foto itu

"Kapan dan siapa yang mengambil serta menyebarkan foto ini?" Batin Gulf yang melihat fotonya sendiri merasa terkejut,

Jelas-jelas itu adalah foto Gulf dan Ayahnya, tetapi mengapa malah muncul gosip bahwa pria tua di foto itu adalah orang yang menjadikan Gulf simpanan? Gulf sebenarnya bisa memberikan penjelasan pada mereka, bahwa yang difoto adalah dia dan ayahnya, tetapi Gulf tidak mau itu terjadi. Dia harus melindungi identitasnya, tidak ingin orang tahu bahwa Gulf adalah anak dari keluarga Traipipattanapong, keluarga terpandang dan terkaya nomor satu di dunia.

Si Cupu Glow Up || MewGulf (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang