𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐖𝐢𝐟𝐞:Necklace

899 63 6
                                    

Typo tandai.
_______________

~Part 1~
.
.
Selamat membaca, darting dikit ga ngaruh

_________________

"Kau pikir itu sopan?"

"Meninggalkan istri mu di malam pertama kalian! Apa kau sudah tidak waras?" Pria itu duduk di sofa dengan frustasi karena omelan dari Ibu nya, ia memijit pelipis nya setelah sudah lewat dua puluh menit sang Ibu memberi kata-kata mutiara nya.

"Jawab Ibu mu!!" Wanita yang sudah memasuki usia lima puluh tujuh tahun itu berteriak di hadapan putra tunggal nya itu, kemarahan yang sejak semalam ia tahan kini akhirnya menemukan orang yang akan menampung kemarahannya.

"Zara juga istri ku. "

"Apa salahnya aku datang pada nya?"

"Kau masih bisa menjawab??"

Pria itu menghela napas panjang. "Kau yang minta aku menjawab. "

Zemira Syena nama wanita yang sedang marah dengan putra nya itu, ia meminta sang putra untuk menjawab nya, tapi jawaban yang di berikan justru meningkatan tensi darahnya. Rasanya percuma bicara dengan putra nya satu ini.

"Sekarang ke ruang makan, sebelum Ayah mu yang bertindak. " Wanita itu pergi meninggalkan putra nya yang pagi ini sedang uring-uringan karena harus pulang ke rumah tanpa Zara, ia terpaksa meninggalkan Zara di Apartemen nya.

_____________________

Almer Daniel Ishakan, pria itu duduk di meja makan, otot-otot di tubuh nya yang menonjol dari kemeja putih yang ia kenakan menarik perhatian perempuan yang duduk di sebrang nya. Ketampanan pria berusia tiga puluh enam tahun itulah yang membuat perempuan itu enggan menolak untuk menikah dengan nya, meski sebagai yang ke dua.

"Meysha, siapkan makanan untuk Almer" Zemira tersenyum pada perempuan yang duduk di samping nya itu, di samping nya adalah menantu baru nya. Perempuan yang jauh lebih berguna daripada Zara.

"Selamat pagi" Mereka melihat perempuan yang berdiri di ujung pintu ruang makan, ia tersenyum tipis menatap orang-orang di meja makan.

Pelayan yang mengantar nya menunduk untuk beranjak, barulah Zara memasuki ruang makan itu, Almer langsung berdiri dari duduk nya menyambut perempuan yang sangat ia nantikan ini.

Sungguh kedua Orangtua Almer tidak merasa mengundang Zara pagi ini, perempuan itu tiba-tiba datang tanpa undangan dari mertua nya.

"Maaf mengganggu, aku ingin mengantar beberapa data Pasien milik suami ku yang tertinggal di Apartemen. " Zara tersenyum setelah memberi penjelasan atas maksud kedatangannya, bahkan seharusnya Zara tak perlu memperjelas kalimat 'suami ku' di depan mereka. Sungguh Zara sengaja melakukan hal itu.

Almer menarik kursi di samping nya agar Zara duduk di sana, tidak salah kan jika Zara duduk di sana? Almer sendiri yang mempersilakannya.

"Zara, kau bisa memberi data-data itu ke Almer saat di Rumah Sakit. " Zara menatap pria paruh baya yang merupakan Ayahanda Almer, pria itu menatap Zara seperti tatapan Zemira pada Zara yang masih menantu mereka.

"Seharusnya begitu, tapi hari ini Zara mengambil cuti. " Zara tersenyum pada Almer sebelum duduk di samping suami nya.

"Meysha, jangan di pikirkan. Siapkan makanan untuk Almer. " Perempuan bernama lengkap  Meysha Afsheen itu tersenyum pada perintah Zemira, ia menyiapkan makanan untuk Almer.

First WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang