𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐖𝐢𝐟𝐞: Frustasi & Mabuk

446 33 15
                                    

Typo tandai
__________________

~Selamat membaca~

____________________
.
.
.





Hembusan lembut napas Zara menerpa leher Almer, sedetikpun Almer tak memalingkan wajahnya dari wajah cantik istri nya. Mulut Almer sedikit terbuka saat ia mendorong diri nya untuk lebih dalam sempit nya Zara.

"Aah.. Almer" Zara memegang tangan berurat milik suami nya saat merasakan sebuah benda menusuknya, napas Zara menjadi berat ketika Almer untuk sesaat membiarkan Zara terbiasa dengan yang Almer lakukan.

"Yes, love?"  Almer menghapus tetesan keringat yang membasahi dahi Zara. Sementara itu Zara menghela napas nya, ia melihat pria dewasa dengan otot-otot yang terbentuk di tubuh nya itu sedang berada di atas nya.

"Please" Almer terkekeh pelan, ia menggengam tangan Zara erat, kemudian meraih bibir Zara. Almer merasakan bibir istrinya untuk kesekian kalinya, ia merindukan Zara setelah banyak nya konflik yang terjadi di sekitar mereka. Konflik seminggu lalu seakan-akan tak di anggap serius oleh Almer. Buktinya pria itu menjalani kehidupan normalnya seperti biasa.

Ciuman itu dalam dan menuntut, Almer seakan ingin Zara tahu kalau dia yang mengendalikan tubuh Zara malam ini. Satu lagi tangan Almer digunakan untuk menelusuri tiap inci tubuh Zara. Jari-jari Almer mengusap dada Zara, lalu mencari sesuatu yang lain untuk ia remas.

"Mmmhh" Erangan kecil itu membuat Almer menatap Zara, pria beriris cokelat itu tersenyum tipis. Ia tak akan mengecewakan Zara, istri nya.

Almer bergerak pelan di atas Zara, ia akan melakukan nya dengan lembut karena wanita ini baru selesai melewati masa bulanan nya, jadi Almer akan membuat Zara kembali terbiasa.

Suara erangan Zara seperti nyanyian merdu di telinga Almer, ia suka apapun tentang istrinya.

Almer semakin dalam, satu tangannya memijit pelan payudara Zara, pijitan yang lalu menjadi remasan agresif.

Malam itu Almer lagi-lagi memiliki Zara, tubuh mereka bersentuhan dan bersatu, tubuh Zara di bawah kungkungan tubuh besar Almer. Sesuatu yang manis dan intim, sayangnya Meysha sebagai istri kedua Almer tak pernah merasakannya.

______________________

Jam menunjukkan pukul satu dini hari, Almer menyesap wine nya. Pria tampan itu nampak memiliki banyak beban pikiran, ia menatap langit-langit di dapur, lampu remang membuat nya lebih damai. Ia duduk di sebuah kursi dengan hanya menggunakan celana boxer saja.

Pagi ini adalah pembukaan untuk Hotel nya, Zamer's Hotel, sebuah Hotel berbintang lima yang di bangun memadukan gaya Middle East dan pantai tropis, Hotel itu terletak di dekat sebuah pantai. Zara mungkin akan menyukainya, Almer akan membawa perempuan itu meski seminggu ini Almer tak memberi tahu tentang apa yang persiapkan untuk Zara.

Namun, bukan itu yang Almer pikirkan. Ia memikirkan kata-kata Ayah nya bahwa Almer harus punya anak, begitu juga kata-kata Elkan yang mengatakan hal yang hampir sama dengan Aarav.

Almer menghela napas dalam-dalam. Bahkan ia sempat berteriak pada Aarav jika ia akan menceraikan Meysha, tapi tentu keluarga nya dan keluarga Meysha tak akan setuju.

"Memikirkan perkataan Ayah mu?" Mungkin Almer terlalu larut dalam lamunan sehingga tak sadar Zara sudah berdiri di belakang nya, Zara sedang meminum segelas air putih karena haus.

"Tidak, tidurlah setelah ini" Almer mengusap punggung Zara, lalu Zara menatap Almer yang sedang duduk.

"Padahal kau melarang ku minum wine"  Almer terkekeh pelan, ia mengamati Zara yang duduk di samping nya sambil membawa segelas air putih di gelasnya.

First WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang