Ambivalence-4

176 7 2
                                    

.
.
.
.
.

"Maaf hyung"

Yoongi baru mengeluarkan suara setelah setengah jam hanya diam tanpa memulai pembicaraan dengan Seokjin,kepalanya ia tundukkan, ia begitu merasa bersalah karena tidak memenuhi janjinya

Sepoi-sepoi angin sore di halam rumah megah Seokjin itu membuat sippain akan betah menikmatinya, begitupun dengan Seokjin sejak tadi hanya duduk menikmati angin sore dengan pikiran yang entah kemana

"Kenapa minta maaf, kau tidak salah Yoongi" ujar Seokjin sambil menoleh sebentar ke arah Yoongi yang duduk di sebelahnya seraya tersenyum hangat

Seokjin jadi tak enak hati karena Yoongi harus merasa bersalah, padahal ia tak marah ataupun kecewa pada Yoongi, hanya saja....ia memikirkan Jina yang tak ingin memberi tahu sebuah alasan kenapa ia tak boleh bertemu atau mengakui dirinya adalah kakak jungkook, apa yang Jina sembunyikan?

Yoongi mengangkat kepalanya menoleh dan melihat Seokjin dengan sedikit bingung
"Hyung tidak marah padaku? "

"Kenapa harus marah? Lagipula besok juga bisa kan? "

Yoongi hanya mengangguk, sebenarnya ia tetap saja merasa bersalah

"Mama gak ngizinin aku ketemu dia"

Yoongi menoleh, perkataan Seokjin membuatnya sedikit bingung, bagaimana bisa Jina melarang Seokjin bertemu dengan adik kandungnya sendiri? aneh

"Mama bahkan melarangku mengakui bahwa aku hyungnya"

Yoongi semakin di buat bingung"kenapa tante jina melarang? "

"Aku juga tidak tahu yoon, sejak aku di angkat menjadi anak mama ia selalu melarangku akan dua hal itu, sampai tadi aku memberanikan didi bertanya alasan dua hal itu, namun mama bilang aku akan mengetahuinya sejalan proses"

"Maksud hyung, tante Jina menyembunyikan sesuatu? "

Seokjin mengangguk, ia bingung bagaimana caranya mengakhiri semuanya

"Aku akan membantumu mencari jawabannya"

•:•.•:•.•:•:•:•:•:•:•:•☾☼☽•:•.•:•.•:•:•:•:•:•:•:•

10 tahun yang lalu

Dua anak laki laki berumur enam tahun dan lima belas tahun itu terlihat sangat asik bermain dengan dunia mereka sendiri, halaman yang luas itu membuat mereka leluasa bermain sepuasnya

Jungkook dan Seokjin adalah anak itu, adik kakak itu benar benar bahagia dengan permainannya

Dari kejauhan, Nara dan jungsoo hanya tersenyum melihat kedua anaknya yang tertawa gembira

"Jin hyung ayo kejar kookie, ayo, ayo hyung"

"Baiklah hyung akan mengejarmu"

mereka lari saling mengejar sambil tertawa, namun tanpa sengaja jungkook terjatuh dan membuat lututnya sedikit terluka

"Jungkook!!!!! "

Ambivalence (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang