.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Suara langkah dari empat orang yang berjalan di Koridor rumah sakit itu terdengar menggema, suasana di rumah sakit besar itu nampak tidak terlalu ramai siang ini, sepertinya orang orang di sini sedang beristirahat, hanya beberapa perawat dan orang yang berlalu lalang
HoSeok melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul dua siang, pantas saja tidak terlalu ramai seperti biasanya, pikirnya. Ia melirik ke arah dua orang yang berjalan di depannya, entah kenapa langkah mereka menjadi perlahan dan nampak gugup, bukannya mereka harusnya senang karena akan melihat teman mereka
NamJoon berjalan sejajar dengan HoSeok,ia melihat raut wajah HoSeok yang sepertinya bingung karena gelagat Jimin dan Taehyung yang aneh, tapi ia mengerti kenapa keduanya bersikap seperti itu
"Kau bingung dengan mereka hyung? " tanya NamJoon sedikit berbisik ke arah HoSeok dan mendapat jawaban anggukan dari sang empu.
Senyum terukir di bibir NamJoon. "Kau akan mengetahuinya segera hyung. "
"Memangnya ada apa? " kini HoSeok bertanya kepada NamJoon
"Hyung lihat saja nanti"
Tap
Langkah mereka terhenti di depan ruang rawat no 1104 tempat jungkook di rawat ,jimin dan taehyung meremas kedua tangannya, apa yang harus mereka katakan di dalam nanti, apalagi jika orang tua jungkook di sana, sungguh keduanya belum siap untuk pertanyaan dari keluarga jungkook.
"Kenapa berhenti?" NamJoon berpura pura bertanya seolah tidak tau dengan apa yang ada di pikiran jimin dan taehyung saat ini.
Kedua siswa tingkat dua itu saling pandang satu sama lain, terlihat dari raut wajah keduanya nampak gugup dan bingung sekarang, kejadian waktu lalu selalu membuat mereka merasa bersalah, terlebih setelah berpura pura menjadi teman dekat jungkook di depan seokjin, semuanya semakin rumit
Tapi jika di ingat ingat kembali, nyatanya mereka benar benar ingin lebih dekat dengan bocah kelinci itu, apalagi mengingat kejadian dimana jungkook di bully sampai tak sadarkan diri, perasaan meraka menjadi kasihan dengan anak itu lalu entah kenapa ia taehyung begitu marah dengan yunjo, melihat wajah anak itu selalu membuat emosi taehyung naik karena kejadian bullying terhadap jungkook membuatnya sangat membenci yunjo
Saat jimin hendak membuka pintu itu, tiba tiba seseorang lebih dulu membukanya dari dalam, sontak mereka terkejut dengan siapa yang kini keluar dari ruangan itu, kecuali HoSeok yang belum mengetahui apapun
"Eoh?kalian , kenapa tidak masuk saja? Jungkook ada di dalam" seokjin bertanya ke pada mereka sambil melihat seseorang yang tak asing baginya
"I...iya hyung, kami baru saja akan masuk" jawab gugup jimin, sungguh kali ini ia lebih gugup ketika mendapati seokjin yang ternyata masih di rumah sakit menemui jungkook
"Masuklah, kebetulan aku ingin membeli sesuatu, jungkook sendiri di dalam jadi dia tidak akan kesepian jika aku tinggal sebentar. " seokjin mempersilahkan mereka masuk, tapi perhatiannya tak pernah lepas dari HoSeok
Jimin yang menyadari seokjin yang terus melirik ke arah kakaknya seolah mengerti dengan seokjin yang sepertinya bingung dengan kehadiran kakanya baru ini
"Eoh, hyung kenalin ,ini hobi hyung, dia kakakku,dan hobi hyung, ini seokjin hyung,kim seokjin, donatur besar di sekolah kami" ujar jimin memperkenalkan seokjin dan HoSeok satu sama lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambivalence (END)
Fanfictionbahagia itu tidak perlu sempurna dari fisik, namun rasa yang ada dalam diri kita masing masing Pikiran kadang menyiksa, pilihan yang datang menyiksaku, orang di sekitarmu menyiksaku Aku capek , pikiran dan emosiku selalu berperang Aku kembali bersam...