.
.
.
.
.
.
.Kelas itu terlihat sepi siang ini, semua murid sekarang sedang berada di kantin sekolah untuk makan siang, namun tidak dengan siswa yang tengah berpikir keras di depan buku buku yang menumpuk itu, ia harus menyelesaikan semua tugas seniornya terlebih dahulu tanpa berniat ke kantin sedikitpun meskipun kini perutnya tengah meronta untuk diisi, lagipula jika ia ke kantin juga, akan sama saja ia lapar, uangnya ia simpan untuk di tabung, ia harus menghemat.
Tangannya itu tak berhenti menari nari di atas kertas dengan pulpen berwarna biru yang tak pernah lepas hingga membuat tangannya itu berkeringat.
Pulpen biru itu terjatuh, tangan yang semula di gunakan untuk memegang pulpen itu kini lantas memegang kuat perutnya, sakit, ia yakin kali ini penyakit maag nya kambuh, bagaimana tidak, dari pagi ia tidak pernah memakan apapun, ke kantin saja tidak pernah
"Jungkook! "
Suara seseorang mengalihkan atensinya, ia melihat ke arah pintu, di sana teman sekelasnya berdiri sambil mengatur nafas, sepertinya teman sekelasnya ini baru saja berlari
"Kau, cepat ke ruang OSIS!"
Jungkook bingung, baru kali ini ia dipanggil ke ruang OSIS, biasanya juga ke ruang guru yang ia pasti hapal jika di panggil ke ruang guru, pasti hanya tentang uang spp nya, tapi kali ini ia di panggil ke ruang OSIS? Apa ia berbuat salah?entahlah jungkook pun tak tahu
"Kenapa? "
"Cepat aja sana, ketua OSIS yang memanggilmu "
"Ya, aku kesana sekarang"
Jungkook menutup buku tugas milik dua senior populer di sekolahnya itu,kemudian merapikan nya sedikit agar terlihat sedikit rapi
Perlahan kursi rodanya ia gerakkan meninggalkan kelas dan menuju ruang OSIS yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kelasnya. Saat sampai di depan pintu, ia menarik nafasnya terlebih dahulu lalu menghembuskannya, perlahan ia membuka pintu ruangan tersebut
Jungkook terdiam melihat dua orang yang ia kenal juga berada di dalam ruangan itu, ia menelan salivanya sedikit takut untuk masuk lebih dalam ke ruangan itu, dua orang yang menyadari kehadirannya itu langsung menoleh dan menapat sinis ke arah dirinya
"Jungkook, ayo masuk"
Suara dari sang ketua OSIS menyadarkannya dari fikiran fikiran yang beterbangan di kepalanya, ia memasuki ruangan tersebut lebih dalam dan berhenti di dekat kursi yang di duduki oleh dua orang yang tak lain adalah sang senior populer sekolahnya, siapa lagi kalau bukan Park Jimin dan Kim Taehyung
Kini mereka duduk berhadapan dengan ketua OSIS sekolah mereka, hanya ada mereka berempat di ruangan ini, sang ketua OSIS tersenyum menatap satu persatu dari mereka bertiga, senyum khas dengan dimple di pipinya membuatnya terlihat manis ketika tersenyum
Namun, bagi mereka bertiga jika kondisinya seperti ini, manisnya akan hilang, yang ada mereka semakin ketakutan di tatap dengan senyum itu
"Kalian jangan takut, aku hanya akan bertanya sedikit"
"NamJoon hyung mau tanya apa?
" ini sekolah, bukan rumah"
"Maaf kak, saya salah"
Kim namjoon atau lebih sering di panggil NamJoon, ketua OSIS di SMA Sekang
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambivalence (END)
Fanficbahagia itu tidak perlu sempurna dari fisik, namun rasa yang ada dalam diri kita masing masing Pikiran kadang menyiksa, pilihan yang datang menyiksaku, orang di sekitarmu menyiksaku Aku capek , pikiran dan emosiku selalu berperang Aku kembali bersam...