Bagian 4

1.3K 146 10
                                    

Renjun berkutat dengan pekerjaannya setelah sebelumnya disibukan dengan klarifikasi berita Haechan sedang di club. Lebih tragisnya Haechan bahkan tidak menjelaskan apapun pada Renjun padahal sudah jelas dia ketahuan berbohong. Sehingga mau tidak mau Renjun mengarang cerita kenapa atasannya itu bisa berakhir disana.

“ Njun ini belum ditanda-tangan sama Haechan “ ucap Jeno menyodorkan dokumen pada Renjun.

“ Ya udah taruh aja Jen, udah kamu cek-kan? “ ucap Renjun memastikan.

“ Udah, tinggal tanda-tangan Presdir langsung jalan proyeknya “

Renjun mengambil dokumen itu lalu membawanya ke ruangan Presdir. Sebenarnya Renjun enggan masuk kesini karena teman kuliah Haechan sedang berada di ruangan itu.

Tok Tok Tok Ceklek

Suara tawa yang cukup menganggu Renjun, coba diabaikan olehnya.

“ Permisi Presdir, saya mau minta tanda-tangan bapak “ ujar Renjun mendekat dan menyodorkan dokumen.

“ Hai ka Renjun “ sapa Nayeon yang memang sudah berkenalan dengan Renjun sebelumnya.

“ Chan ini bagus, aku suka “ ucap Somi sambil menyodorkan ponselnya pada Haechan.

“ Bagus banget, pilihan kamu emang gak pernah mengecewakan “ puji Haechan semangat.

“ Aku checkout ya, biar besok bajunya bisa aku pake pas acara party pool “ sambung Somi kemudian.

“ Njun aku bagus gak kalau pakai kaos ini? “ tanya Haechan sambil memperlihatkan baju yang dia pilih di olshop.

“ Chan kemahalan buat kaos doang “ larang Renjun.

“ Ihh gapapa kak Renjun, Kak Haechankan Presdir, jadi punya barang branded gak ada salahnya “ ucap Somi.

“ Tapi itu artinya kalian beli mereknya bukan barangnya. Murah gak selalu jelek dan mahal gak menjamin kualitas “ jelas Renjun.

“ Kok kamu ngatur banget sih, sekretaris doang berasa nyonya Presdir “ sindir Nayeon.

Renjun terdiam dan menatap Haechan yang masih asik bicara dengan Somi. Perlahan dia mundur keluar dari ruangan itu. Renjun mengambil tissue dan menghapus air matanya yang mendadak keluar entah karena apa.

“ Njun, nangis lu? “ tanya Jeno ketika baru datang.

“ Eh enggak Jen, tadi mata aku kena debu “ ujar Renjun mencari alasan. “ Ini dokumennya udah ditanda tangan “ lanjutnya sambil menyodorkan dokumen pada Jeno.

Ceklek

“ Jen, njun gue keluar bentar ya, ada yang mau gue beli “ ucap Haechan ketika keluar ruangan.

“ Mau kemana lu? Satu jam lagi kita ada meeting? “ tanya Jeno.

“ Bentar doang, titip ya, bye

Jeno sampai menggeleng kepala melihat tingkah Haechan sementara Renjun tidak bisa berbuat apa-apa.

“ Dia berubah njun, ngerasa gak lu? “ tanya Jeno kemudian.

🕊🧚🏻🦢
*ੈ✩·₊˚༺☆༻*ੈ✩·₊˚
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
My Guardian Angel
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
*ੈ✩·₊˚༺☆༻*ੈ✩·₊˚
🕊🧚🏻🦢

Renjun terbangun tengah malam ketika ponselnya berdering tidak hentinya. Dengan enggan dia meraih ponsel di meja nakas samping ranjang dengan mata tertutup dan menjawab panggilan telepon itu.

My Guardian Angel || HYUCKREN 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang