Bagian 10

1.3K 141 7
                                    

Dua minggu setelah kejadian itu, Renjun tetap bekerja seperti biasanya, hanya Haechan yang sepertinya tidak biasa. Renjun beberapa kali memergoki lelaki tan itu menghindarinya bahkan jarang masuk kantor seperti sekarang ini.

“ Sekarang apalagi alasannya? “ tanya Renjun sambil berpangku-tangan. Sekali lagi sang Presdir membolos dan tidak masuk kantor.

Jeno menggaruk pelipisnya yang tidak gatal bingung apa lagi yang harus dikatakannya. “ Dia butuh waktu njun, ngertiin sih lu “ pinta Jeno.

“ Tapi berkas numpuk Jen “ tunjuk Renjun ke arah meja Haechan yang memang terlihat tumpukan dokumen.

“ Ntar gue bawa balik “

“ Sampe kapan??!!! “

Jeno hanya menggedikkan bahunya membuat Renjun kesal lalu meninggalkan ruangan Presdirnya.

Renjun mendial nomor telepon mencoba menghubungi Haechan tetapi sayangnya lelaki tan itu tidak kunjung mengangkat teleponnya.

“ Dasar bocah “ ketus Renjun kesal.

🕊🧚🏻🦢
*ੈ✩·₊˚༺☆༻*ੈ✩·₊˚
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
My Guardian Angel
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
*ੈ✩·₊˚༺☆༻*ੈ✩·₊˚
🕊🧚🏻🦢

Haechan menatap alkohol di depannya dengan tatapan kosong sementara kondisi kamarnya sangat berantakan layaknya kapal pecah. Sebentar lagi pagi akan menjelang dan dia harus kuliah tetapi langkahnya sangat berat mengingat apa yang sedang dihadapinya.

Matanya yang bengkak dan pipinya yang sembab masih sulit disembunyikannya. Dia sungguh sangat menyesali karena tidak berani maju sejak awal.

Ting

Dengan malas Haechan meraih ponsel yang ada di dekatnya karena ada notifikasi masuk.

| Sekretaris Mungilku |

| Chan hari ini ujiankan!!
| Jangan telat
| Semangat ya!!

Haechan hanya tertawa dengan senyum smirknya membaca chat dari sekretarisnya itu.

“ Bisa-bisanya dia kasih semangat disaat udah dilamar orang. Luar biasa banget sih kamu njun. Pinter banget buat aku makin sayang sama kamu. Aku harus gimana njun, aku butuh kamu “ lirih Haechan sambil memandang chat itu.

Ceklek

Haechan menatap Jeno yang perlahan masuk ke dalam kamarnya.

“ Chan, mau sampe kapan lu kaya gini, Renjun bakalan sedih kalau lu kaya gini “ nasehat Jeno sambil duduk di samping sahabatnya itu.

Haechan tersenyum smirk. “ Dia juga gak peduli sama gue “ ucapnya sinis.

“ Gue udah peringatin elu dari awal, start ada di elu dan keputusan buat gak mulai juga dari elu, kenapa sekarang malah ngedumel “ oceh Jeno.

“ Jen, pulang deh lu, gue lagi butuh waktu “

“ Sampe kapan!! Maju chan, masih ada orang lain yang bisa lu dapetin “

“ Tapi gue maunya Renjun!! “

“ Dia udah mau nikah chan, punya orang “

Hiks

Sekali lagi Haechan menghapus airmatanya sementara sang sahabat hanya menghela nafasnya sekali lagi. Perlahan dia menaruh dokumen di atas meja dan keluar ruangan itu.

" Nih jangan lupa ditanda tangan " ucap Jeno lalu pergi meninggalkan sahabatnya itu.

Haechan kembali kesal lalu membanting semua barang yang ada dihadapannya.

My Guardian Angel || HYUCKREN 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang