dua puluh empat

2.6K 288 18
                                    

HAPPY READING




.






.





.



✨✨✨✨✨

Sejak Jeno mengatakan perasaan dan melamar Karina, ruangan itu terasa canggung. Jeno membuka suaranya "kau sudah memberikan nama untuknya?" tanya Jeno

Karina menoleh ke arah Jeno dan menggeleng "aku belum sempat memikirkan nama, karena aku tidak menyangka dia akan lahir sebelum waktunya" jawab Karina dengan tatapan sedih

Jeno mengelus lembut tangan Karina "jangan bersedih, mungkin dia ingin cepat bertemu dengan mu" sambung Jeno menenangkan Karina

Karina tersenyum lalu mengangguk. "boleh aku memberinya nama?" tanya Jeno

"boleh" balas Karina

"aku ingin menamainya Jaena, Lee Jaena, artinya melambangkan ambisi yang membaja, dimasa depan dia akan menjadi anak yang mempunyai ambisi untuk meraih apa yang dia inginkan" ucap Jeno menjelaskan nama anaknya

"nama yang cantik" ucap Karina

Jeno tersenyum "kau menyukainya?"

Karina mengangguk "sangat, ternyata kau pandai memilih nama"

Jeno ter kekeh "saat aku kecil, aku berkeinginan suatu saat nanti jika aku punya anak perempuan, aku ingin menamainya Jaena, dan sekarang akhirnya tercapai, berkat dirimu" ucap Jeno, membuat Karina tersenyum malu

"kau sangat cantik saat tersenyum" goda Jeno

"jangan menggodaku seperti itu, kau membuat ku malu Jeno-ssi" ucap Karina sambil memukul bahu Jeno

"haha mianhae mianhae, tapi aku serius, kau sangat cantik Jimin, pasti Jaena mirip dengan mu"

"kau benar"

"hah aku jadi ingin melihatnya"

suara ketukan pintu pun terdengar, Jeno dan Karina menoleh ke arah suara, pintu terbuka ternyata dokter Hong *dokter Hong itu cewe ya:)

dokter Hong memasuki ruangan lalu menghampiri Jeno dan Karina "selamat pagi nyonya Yoo, gimana keadaan mu, apa sudah membaik?" tanya dokter Hong

"sudah dokter" jawab Karina

"syukurlah, sekarang waktunya untuk menghangatkan bayi mu". Tidak lama perawat datang membawa inkubator milik Jaena

"kau bisa membuka baju mu" ucap dokter Hong

"eoh? apakah perlu?"

"tentu saja perlu"

Karina melirik Jeno "bisa kau kesana dulu". "kenapa? lagipula aku sudah melihatnya" ucap Jeno santai

"yaak jaga bicaramu" ucap Karina melotot menatap Jeno

dokter Hong tertawa melihat tingkah laku 2 pemuda di depannya "kau ayahnya?" tanya dokter Hong pada Jeno

Jeno mengangguk. "kalau begitu kau bisa menghangatkan tubuh anakmu, dia juga membutuhkan ayahnya"

"apa boleh?" tanya Jeno

"tentu boleh, kau bisa duduk di sofa, dan kau harus melepaskan bajumu" jawab dokter Hong, dan diangguki Jeno

Jeno pun mendudukkan dirinya di sofa lalu melepaskan bajunya, dokter Hong menggendong Jaena lalu menaruhnya di atas dada Jeno. Jeno menyentuh anaknya untuk pertama kalinya

dokter Hong memberikan selimut untuk menutupi tubuh Jaena dan Jeno. Jeno terus menatap anaknya, hatinya terasa sedih melihat tubuh kecil Jaena

"Jaena-ya ini appa, cepatlah tumbuh besar, agar kita bisa bersama, eomma appa dan oppa mu tidak sabar menunggu mu pulang ke rumah"

my secret baby || JenrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang