dua puluh tujuh

1.7K 205 25
                                    

HAPPY READING





.



.



.


✨✨✨✨✨

orangtua serta kakak Jeno kini sudah pulang kerumah, Jeno mengantarkan mereka sampai parkiran rumah sakit, setelah mengantarkan orangtua serta kakaknya. Jeno kembali ke ruangan Karina

saat membuka pintu ruangan Karina, Jeno memperhatikan Karina dari depan pintu tengah menjahili anaknya yang  sedang tertidur

memandangi Karina yang terus memencet hidung Junho gemas dengan memfoto Junho. Jeno terkekeh geli sambil menggelengkan kepalanya, lalu iapun menghampiri Karina

Karina menyadari bahwa Jeno sudah kembali, iapun menoleh ke arah Jeno "orangtuamu sudah pulang?"

"hmm mereka sudah pulang"

Jeno menduduki kursi yang berada di sebelah brankar Karina, ia menarik nafas panjang lalu menatap Karina yang tengah menatapnya juga

"waegeurae?"

"kau tidak pengap sedari tadi tidak melepaskan masker mu?"

Jeno menyengir sambil menggarukkan kepalanya yang tidak gatal. Ah, Karina pasti akan terkejut setelah melihat muka memar Jeno akibat pukulan dari ayahnya Jeno sendiri

"Oh.. tidak, aku hanya ingin memakainya saja"

"buka saja, tidak akan ada yang mengenal mu juga di ruangan ini kecuali aku san Junho"

dengan berat hati Jeno pun membuka maskernya, ia melihat wajah Karina yang terkejut sambil menutup mulutnya. Karina menengkup wajah Jeno lalu menatap lekat wajah Jeno

"wajahmu kenapa?"

"hanya sedikit memar, appa memukulku tadi"

"tunggu sebentar" ucap Karina

Karina beranjak dari kasur untuk mengambil tasnya dan mengambil air dingin dari dalam kulkas, setelah mengambil semua yang dibutuhkan, ia kembali menghampiri Jeno. Karina mengeluarkan kapas dari tasnya yang ia bawa dari dorm

ia mengambil satu kapas lalu menuangkan sedikit air dingin itu ke kapas, dengan telaten Karina menempelkan kapas itu ke luka memar di wajah Jeno. Jeno sedikit merintih kesakitan karena kompres an nya

"maaf aku cuma punya kapas ini untuk mengompres wajahmu, ku panggilkan dokter saja ya?"

Jeno tersenyum memandangi wajah Karina yang tengah mengobati lukanya "tidak usah ini saja sudah cukup, terima kasih"

"hmm sama sama" balas Karina

setelah selesai mengobati luka memar Jeno, Karina menaruh kembali kapas dan air dingin bekas mengobati Jeno di meja samping ranjangnya, lalu ia duduk menghadap Jeno, ia merasa khawatir dengan kondisi muka Jeno yang memar

Jeno melihat Karina menatap dirinya dengan tatapan khawatir

"wae? tidak usah khawatir aku tidak apa-apa, aku pantas mendapatkan ini"

"luka mu harus di obati lebih lanjut Jeno, bagaimana bisa kau pulang dengan wajah seperti ini?"

Jeno terkekeh mendengar kekhawatiran dari Karina "kau tenang saja, aku bisa mengatasinya"

Karina mengangguk dengan menyunggingkan senyum pasrah, Jeno sangat keras kepala sekali. Karina berbalik badan menghadap anaknya, Junho terlihat tidak nyaman dengan tidurnya, Karina pun menepuk nepuk paha putranya agar bayi itu tertidur lagi

my secret baby || JenrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang