jihoon

2.3K 114 2
                                    

Warning. !!
terdapat kata kasar, negatif, dan sensitif bagi yang merasa belum cukup untuk membaca silahkan cari bacaan lain, terimakasih.

...

"Jihoon, kamu ngga pulang? ini udah terlalu larut, loh." seorang lelaki yang memiliki paras menawan dan mampu memikat hati para wanita tampak berujar sembari terus mengkhawatirkan temannya, Park jihoon.

Sementara yang bernama jihoon hanya meracau tidak jelas, sepertinya ia sudah terlalu banyak minum malam ini, anak itu terus mengatakan hal yang aneh dan terdengar seperti mengigau.

"Jihoon, pulang sana! kamu ngga ada client hari ini kan? mending pulang deh daripada minum disini, nanti digempur sama om-om," sekali lagi, teman nya itu berusaha mengingatkan jihoon.

"Ngga mau, junghwan!"

Junghwan memijit pelipisnya, jihoon ini sangat keras kepala memang, dan ini adalah salah satu sifat jihoon yang junghwan tak suka.

"Kamu ada masalah apa, jihoon? kenapa minun sebanyak ini?" tanya junghwan yang masih membersihkan gelas-gelas yang tertata rapi dirak itu, jihoon sudah menghabiskan empat botol bir dengan kadar alkohol lumayan tinggi.

"Ngga ada! aku, cuma..," jihoon tidak melanjutkan ucapan nya, ia hanya mengerucutkan bibirnya tentu saja wajah lelaki itu sudah merah karena mabuk.

"Kenapa?"

"Aku ditawarin oleh mantan client ku untuk berhubungan badan dengan harga yang lumayan, namun, kamu tahu kan? aku ngga nerima client yang lebih dari satu kali," akhirnya jihoon bercerita.

Junghwan tampak sedikit terkejut namun kembali mengeluarkan suara, "Terus? kamu mau nolak tawaran nya?"

Nah, itulah masalahnya. jihoon kini bingung antara menerima atau menolak. pemuda itu hanya diam membeku saat junghwan memberikan pertanyaan.

"Tetap sama pendirian kamu, jihoon. kalau kamu masih tetap di 'ngga nerima client lebih dari satu kali' yaudah lakuin, tapi kalau emang kamu nya mau, terima aja,"

"Hahaha!..." jihoon kembali meracau tidak jelas.

"Anak ini benar-benar mabuk," Batin junghwan.

Saat jihoon masih meracau dengan tangan nya yang masih menggenggam erat beer, tiba-tiba saja ada suara yang asing bagi jihoon masuk ke dalam indra pendengarannya.

"Tolong beer nya dua ya," Begitu katanya.

"Baik, ini mau diantar atau menunggu?" ujar junghwan bertanya.

"Saya tunggu saja disini" ucap pria itu lalu duduk tepat disamping jihoon.

"Ah! mau pulang banget! aku takut! kenapa ya aku jadi gini? sebenernya aku ngga mau jadi gini!" racau jihoon asal.

"Aduh, maaf ya menganggu, ini teman saya dia adalah salah satu gigolo disini, dia terlalu banyak minum jadi maaf ya kalau ada bau menyengat,"

Lelaki jangkung itu tampak memandang jihoon sebentar lalu kembali menatap junghwan, "Ngga papa, ngomong-ngomong dia gigolo disini kenapa saya jarang bertemu dengan nya ya?" tanya lelaki tersebut pada junghwan.

"Ah, itu.. dia memang jarang sekali kesini, karena biasanya dia melayani client di hotel bukan di kamar club disini,"

"Ooh,"

"Ini beer mu, terimakasih dan silahkan nikmati," sahut junghwan dengan sopan.

"Iya, terimakasih," balas lelaki tersebut dan sepertinya ia mengeluarkan ponsel miliknya lalu menelepon seseorang.

[i] heaven and back; kyuhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang