tawaran

973 82 1
                                    

Jihoon saat ini tengah berada diclub lagi, yah, sepertinya anak itu butuh hiburan karena masalah jeongwoo, jihoon duduk sendirian dikala orang-orang berpesta disana, ia hanya merenung dan menyendiri seperti habis putus cinta.

Junghwan yang melihat dari kejauhan tampak heran, "Kenapa lagi sama anak itu? dia masih galau perkara client nya kah?" gumam junghwan memperhatikan gerak-gerik jihoon.

"Eh, yuna! kalau anak yang disana minta minum lagi jangan dikasih ya," perintah junghwan pada wanita cantik bernama yuna, yang diperintah hanya mengangguk, lagipula ini hari keduanya bekerja sebagai bartender bar jadi ia harus menurut apa kata senior disana.

Junghwan sebenarnya tidak masalah jika jihoon minum banyak namun yang jadi masalahnya nanti anak itu bisa saja diperkosa oleh orang dibar ini, junghwan kan teman yang baik, semalam saja ia yang membayar kamar untuk tidur mereka.

Melihat jihoon yang sepertinya mulai teler membuat junghwan sedikit khawatir, bisa gawat jika ia harus mengeluarkan uang hanya untuk menyewa kamar supaya jihoon tidak diperkosa disini, lalu dengan cepat junghwan menghampiri jihoon dan berkata, "Jihoon! udah minumnya, pulang sana, kamu bau alkohol," usir junghwan.

Namun jihoon tidak menjawab perkataan junghwan sama sekali anak itu hanya diam dan tak bergeming sama sekali, junghwan kan penasaran, akhirnya lelaki berambut hitam pekat itu mengangkat wajah jihoon dengan hati-hati, dan, jihoon tertidur.

Junghwan terlihat sangat cemas, ia tidak ingin mengeluarkan uang lagi! akhirnya junghwan memilih untuk membangunkan jihoon agar anak itu tidak tidur diclub hari ini.

"Jihoon! bangun, kamu mau sampai berapa kali buat tidur disini?" ujar junghwan menggoyangkan tubuh jihoon.

"...." tidak ada jawaban dari jihoon, jelas, anak itu sudah tertidur pulas sedari tadi.

Junghwan berdecak dengan kesal, "Anak ini selalu merepotkan," ucapnya lalu menggendong tubuh jihoon agar segera keluar dari bar.

"Akh! padahal makan nya sedikit, tapi kenapa beratnya sama dengan tabung gas dirumah ku," ujar junghwan meringis, tubuh jihoon kecil namun mengapa saat diangkat begitu berat? sudah seperti mengangkat tabung gas 150kilo saja.

Saat junghwan sedang berjuang mengangkat jihoon tiba-tiba saja ia dicegat oleh lelaki yang memesan beer kemarin, "Ada apa ya? ada yang bisa saya bantu?" tanya junghwan dengan cepat, ia sudah tak tahan lagi, jihoon harus segera lepas dari gendongan nya.

Lelaki itu sempat melirik kearah jihoon yang tertidur lalu berkata, "Tolong temui aku setelah ini," ucapnya lalu meninggalkan junghwan begitu saja.

Tingkahnya membuat junghwan merasa aneh, ada apa dengan pria tersebut? namun ya sudahlah, junghwan akan menemui nya nanti setelah ia mengantar jihoon.

...

Junghwan kembali kebar setelah mengantar jihoon ke apartemen nya, "Dia sudah 23 tahun tapi mengapa selalu menyusahkan ku?" kata junghwan kesal sembari memasuki area bar lagi.

"Oh ya, aku harus menemui laki-laki tadi." tutur junghwan yang baru ingat, lalu dengan segera lelaki berpostur tinggi itu mencari keberadaan lelaki tadi.

"Dia dimana sih? aku seperti orang gila berputar-putar disini!" ujar junghwan kesal, ia sudah lima menit mencari sosok laki-laki tersebut.

Saat sedang menahan amarahnya junghwan melihat yuna yang sedang sibuk melayani para pelanggan yang datang untuk minum, lalu setelah itu junghwan menghampiri yuna sesaat setelah wanita itu menyelesaikan pekerjaannya.

[i] heaven and back; kyuhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang